Preloader logo

SURAT TERBUKA UNTUK PAK RIDWAN KAMIL

Pak Ridwal Kamil (RK) yang baik,

Sampai saat ini, saya masih kagum kepada Bapak sebagai seorang pemimpin yang lucu, bijaksana, dan dekat dengan rakyat.

Namun ketika beberapa waktu lalu Bapak membatalkan diri untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI setelah mendengar nasehat Jokowi, terus terang kekaguman saya terhadap Bapak mulai berkurang.

Oh, Bukan! Alasannya bukan karena Bapak batal mencalonkan diri. Namun kejadian itu membuat saya mulai dapat gambaran mengenai siapa Bapak yang sebenarnya.

Kita semua tahu siapa Jokowi, namun Bapak justru memuji dia sebagai pemimpin yang baik.

Yang lebih konyol adalah ketika Bapak begitu “lugunya” mengikuti “nasehat” Jokowi agar meneruskan apa yang sudah diamanahkan. Padahal dia sendiri TIDAK MENERUSKAN amanah di Solo dan DKI Jakarta. Saya yakin, Pak RK pun tahu mengenai hal itu.

Dan ketika Pak RK bersedia didukung oleh Nasdem untuk maju pada Pilkada Jawa Barat, maka kekaguman saya kepada Bapak pun makin berkurang.

Dan kekaguman saya terhadap Bapak semakin tipis setelah membaca status berikut yang saya temukan di akun IG @ridwankamil:

=== awal copas ===

“Anak2 muda, mari kita bicara pendidikan politik praktis ya. Tolong jawab, kenapa bisa di pilkada se-Indonesia 2017 ini, ternyata partai2 yang berseteru di Jakarta malah temenan di daerah2 lain. Ternyata BANYAK calon yg diusung PKS koalisi dgn PDIP dan menang 70%. PKS dengan nasdem menang 68%. Gerindra dengan Nasdem 72%. Kan di Jakarta mereka berlawanan. Kan katanya partai ini begitu, beda ideologi dari partai yg itu mah begini. Jawabannya karena mereka sudah Move On. Beda daerah beda isu dan kepentingan. Sudah tidak baper dengan isu Pilkada Jakarta. Isu Jakarta hanya untuk warga Jakarta. Politik adalah pilihan pribadi. Silakan senang. Silakan marah. Ada pemilih emosional. Ada pemilih rasional. Bebas. punya jawaban yang ilmiah? Lieur nya. ( Data dari INSTRAT)”

=== akhir copas ===

Oh, jadi menurut Bapak, masalah di Jakarta murni seputar Pilkada saja? Benarkah?

Saya sungguh tidak habis pikir. Ketika rombongan Ciamis singgah di Bandung beberapa waktu lalu, Pak RK termasuk yang menyambut mereka, bahkan memberikan layanan pijat kaki gratis.

Saya SANGAT YAKIN, Pak RK pasti sangat paham bahwa peserta #AksiBelaIslam datang dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dari luar negeri pun banyak dukungan yang berdatangan.

Jika masalah DKI hanya seputar Pilkada saja, BAGAIMANA MUNGKIN umat Islam Indonesia yang tersebar di seluruh dunia tergerak hatinya untuk mengikuti Aksi Bela Islam?

Apakah Bapak tidak memahami hal itu? Atau pura-pura tidak tahu?

Sepertinya Bapak belum memahami betapa besarnya ghirah umat Islam dalam membela agamanya yang dinistakan oleh salah seorang rekan Bapak. Sepertinya Bapak belum memahami bahwa saat ini, semangat umat Islam sedang sangat tinggi-tingginya untuk bersatu membela agamanya dan melawan penista agama beserta para sekutunya.

Tidakkah Bapak memamahi hal itu, atau pura-pura tidak tahu?

Tidakkah Bapak paham, bahwa keputusan Bapak untuk menerima dukungan dari nasdem SANGAT MENYAKITI HATI umat Islam yang penuh semangat dalam membela agamanya? Mereka menganggap Bapak telah bersekutu dengan penista agama. Itulah yang membuat banyak orang KECEWA LUAR BIASA terhadap Bapak.

Tidakkah Bapak menyadari hal itu?

Untungnya, saya bukan bagian dari jamaah pencinta buta. Saya memang kecewa terhadap Pak Ridwan Kamil. Namun saya tidak sampai kecewa berat. Kekecewaan saya biasa-biasa saja.

Sampai saat ini, saya masih kagum kepada Bapak sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, lucu, dan dicintai oleh rakyat. Namun kekaguman saya hanya sebatas itu.

Adapun sebagai seorang muslim yang penuh semangat untuk membela Islam, penuh semangat untuk menyeret si penista agama ke penjara, maka dalam konteks ini saya kini menganggap bahwa Pak Ridwan Kamil hanya cocok dikagumi untuk urusan duniawi belaka. Tak lebih dan tak kurang.

Terima Kasih, Mohon Maaf Jika Tidak Berkenan.

Jakarta, 20 Maret 2017

JONRU