Preloader logo

HABIB RIZIEQ BERHARAP MABES POLRI ADIL

JAKARTA (sigabah.com)—Demi memelihara spirit Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 lalu, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mengajak eksponen 212 untuk melakukan longmarch dari Masjid Agung al-Azhar menuju Mabes Polri. Aksi 161 yang juga disebut Aksi Bela Kebenaran ini diketahui bertujuan untuk menuntut Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan segera dicopot dari jabatannya.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis (12/1/17) telah terjadi penyerangan dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) kepada anggota Front Pembela Islam (FPI) saat mengawal pemeriksaan Habib Rizieq Shihab yang dilaporkan Sukmawati atas dugaan penistaan Pancasila. Adapun Kapolda Jawa Barat sendiri, Irjen Anton Charliyan merupakan Pembina LSM GMBI.

Dalam aksi pengawalan Habib Rizieq tersebut, sebuah mobil hitam yang ditumpangi anggota Front Pembela Islam (FPI) dirusak oleh beberapa anggota GMBI. Bahkan, beberapa anggota FPI mendapat luka-luka karena dipukul oleh berbagai benda tumpul.

Sampai saat ini, ruangan Masjid al-Azhar terisi penuh oleh peserta aksi yang didominasi ormas FPI sampai membaur ke halaman masjid. Di dalam masjid, peserta aksi Bela Ulama ini dengan khusyu menunaikan shalat duha secara perorangan. Kemudian seluruh peserta aksi melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an secara bersamaan.

Setelah Habib Rizieq Shihab, Ustadz Bachtiar Natsir, dan ulama lainnya memasuki ruangan masjid, berbagai sambutan baru dimulai. Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Natsir menceritakan kembali kronologi kejadian berdarah 121 di Bandung. Meskipun kejadian tersebut membuat umat Islam marah, namun Ketua GNPF MUI itu menahan untk membalas balik perkara tersebut.

“Kita tidak perlu ke Bandung, karena kita punya cara-cara konstitusional,” ungkap beliau.

Selain itu, Imam Besar FPI, Habib Rizieq memberikan sambutan sebelum melakukan longmarch menuju Mabes Polri. Beliau mengungkapkan supaya segera menangkap seluruh anggota LSM GMBI yang melakukan penyerangan terhadap beberapa ulama dan santri. Serta segera memproses hukum Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan yang dianggap mendalangi kejadian 121 di Bandung untuk segera dicopot dari jabatannya.

Bila Mabes Polri melaksanakan tuntutan tersebut dengan baik dan adil, lanjut beliau, umat Islam tentu akan mengapresiasi langkah dan upaya pihak pemerintahan tersebut.

“Kami hormati, kami hargai dan kami tidak akan mempersoalkan permasalahan ini,” ungkap Habib Rizieq.

By: Ikhwan Fahmi, Jurnalis sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}