Preloader logo

SYAFII ANTONIO: KOPERASI SYARIAH 212 HARUS BERMAIN TRILIUN

BOGOR (sigabah.com)—Bersamaan dengan launching channel resmi, Channel 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melalui gerakan Koperasi Syariah 212 menggelar acara Pendaftaran Massal Koperasi Syariah 212 pada Jum’at (20/1/17) di Aula Alhambra, STEI Tazkia, Sentul City, Bogor. Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara, termasuk Ketua Koperasi Syariah, Syafii Antonio.

Dalam pemaparannya, Syafii Antonio menyampaikan, Koperasi Syariah 212 merupakan koperasi syariah primer nasional. “Primer artinya hanya satu, jadi tidak akan ada Koperasi Syariah 212 di mana pun di bumi Indonesia apalagi di luar negeri. Kenapa hanya satu, agar seluruh kekuatan umat menyatu. Nasional, sifatnya adalah nasional bukan skop kabupaten atau provinsi.”

Dilihat dari kepemilikan aset usaha, umat Islam di Indonesia terbilang sangat sedikit ketimbang aset usaha yang dimiliki non-muslim. Padahal, penduduk Indonesia mayoritas menganut agama Islam. Menurut Syafii Antonio, hal tersebut akan menanamkan rasa ketidakadilan pada diri muslim, bahkan merasa seperti dianaktirikan di negeri sendiri. Tetapi, jumlah tersebut sebenarnya menjadi potensi bagi umat Islam, karena setiap apapun tergantung kepada pilihan umat Islam.

“Karena tidak akan ada yang menjadi konglomerat kecuali produknya dibeli oleh umat. Tidak ada seorang bupati pun menjadi bupati di negeri ini kecuali dipilih oleh umat. Tidak ada seorang gubernur pun di wilayah Indonesia kecuali dipilih oleh umat. Jadi sekarang semuanya tergantung pada umat mau kemana. Faaina tadzhabun,” terangnya,

Selain itu, gerakan ekonomi umat yang diprakarsai oleh GNPF MUI ini memiliki visi yang sangat memukau. Dari sisi jumlah anggota, penghimpun dana tabungan, jaringan, dan kekuatan investasi pada sektor-sektor produktif, Koperasi Syariah 212 akan menjadi koperasi yang bertengger di 5 besar koperasi di Indonesia pada tahun 2025.

Untuk aksi Bela Islam jilid III yang juga dikenal dengan sebutan Aksi Bela Islam 212, umat Islam berkumpul pada satu titik dengan jumlah sekitar 7.3 juta orang. Bila semua peserta aksi tersebut mengikuti Koperasi Syariah 212, Syafii Antonio melanjutkan, gerakan dari umat oleh umat untuk umat tersebut akan menjadi koperasi terbesar di tanah air. “Bahkan ini akan lebih besar dari negara Singapura. Dan akan lebih besar dari negara Selandia Baru. Dan ini sepuluh kali negara Qatar.”

Begitupun dari sisi perhimpunan dana. Bila peserta Aksi Bela Islam 212 yang berjumlah 7.3 juta tersebut menyimpan tabungan investasi hanya 1 juta, maka umat Islam terhitung memiliki 7 triliun rupiah di kepengurusan Koperasi Syariah 212.

“Perhimpunan dana kalau seorang saja meletakkan tabungan investasi 1 juta maka kita sudah akan punya 7 triliun rupiah. Itu kalau 1 juta. Apalagi jikalau yang mengikuti lelang tadi menambahkan lelangnya, insya Allah kita akan menjadi besar,” ungkap lelaki yang menjadi ikon perbankan syariah tersebut.

Selain itu, Koperasi Syariah 212 yang baru dibentuk beberapa pekan lalu dengan dukungan umat Islam Indonesia itu memiliki harapan yang sangat besar. Syafii mengatakan, Koperasi tersebut harus bermain di nilai triliun. “Untuk pembiayaan yang kecil-kecil yang 10 juta, 50 juta, 100 juta, 200 juta, 500 juta itu dipersilahkan kepada lembaga-lembaga keuangan sekarang. Koperasi Syariah 212 harus bermain triliun.”

Dari dana yang terkumpul, di antara anggarannya akan digunakan untuk membangun kawasan-kawasan properti muslim yang di dalamnya terdapat Quranic Village. Kawasan yang akan dinamai Quranc Village 212 tersebut akan tersebar di beberapa kota dengan menambahkan minimarket dan taman kanak-kanak.

Meskipun masih dalam tahap perencanaan, gerakan kebangkitan umat Islam ini sudah memberikan celah. “Walaupun masih di awal dan dalam bentuk penjajakan, alhamdulillah sudah mencoba untuk berjalan ke sana sini walaupun pengurus masih sibuk dengan pembagian tugas, ada beberapa langkah yang sudah dilakukan. Misalnya ada beberapa potensi partner yang strategis yang memungkinkan kita memiliki tower 212.”

Hal ini tentunya tidak terlepas dari persatuan dan kesatuan umat Islam. “Alhamdulillah kita belum punya uang tapi orang sudah mau bekerja sama. Ini namanya the power of jamaah,” ujar lelaki bergelar PhD in Micro Finance, University of Melbourne Australia itu.

By:Ikhwan Fahmi, Jurnalis sigabah.com