Preloader logo

Habib Rizieq: Penyerangan Hermansyah terkait Kesaksian sebagai Ahli IT

BANDUNG (sigabah.com)—Pembacokan yang menimpa Ahli IT dari ITB, Hermansyah mengundang tanggapan dari Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Habib Rizieq Syihab.

Imam Besar FPI itu meyakini penganiayan tersebut terkait erat dengan kesaksian Herman selama ini.

“Musibah yang menimpa beliau selama ini tidak bisa dipisahkan dengan keterlibatan beliau selama ini di hampir setiap Aksi Bela Islam,” kata Habib Rizieq dari Jeddah, Arab Saudi melalui rekaman audio rekaman yang diterima voa-islam.com Minggu malam (10/7/2017).

Habib Rizieq menegaskan kembali serangan tersebut berhubungan dengan keterlibatan Herman selama ini dalam memberikan keterangan bahwa kasus chat mesum yang menyerang Habib Rizieq adalah Fake Chat.

“Hal ini tidak bisa dipisahkan dengan keterlibatan beliau selama ini dalam kesaksian-kesaksian sebagai seorang ahli bahwa chat fitnah yang selama ini ditujukan kepada saya merupakan chat palsu, penuh rekayasa,” ujarnya.

Dai asal Petamburan ini juga menyatakan bahwa upaya pembunuhan yang menimpa Hermansyah tidak bisa dilepaskan dari semangatnya selama ini dalam membela para habaib dan para ulama.

“Musibah yang menimpa beliau berupa upaya pembunuhan yang begitu sadis dan begitu keji tidak bisa dipisahkan dari kegigihan beliau dalam menyampaikan yang haq. Karena itu saya minta dari seluruh komponen bela Islam, dari mana pun berada di mana pun anda berada, semua harus ikut peduli, semua harus ikut bersuara semua tidak boleh membiarkan kebiadaban dan kekejian ini.” tegasnya.

Habib Rizieq berharap agar para penegak hukum mencari, mengejar, memburu, menangkap dan memproses hukum secara benar pelaku penyerangan Hermansyah. Selain itu, Habib juga menyerukan kepada seluruh tokoh GNPF, FUI, dan ormas Islam lainnya, meningkatkan kewaspadaan untuk memghadapi potensi ancaman.

“Saya perintahkan kepada seluruh Laskar FPI dan seluruh laskar-laskar komponen termasuk dari KOKAM Muhammadiyah yang begitu gagah dalam menjaga ulama, harus meningkatkan kewaspadaan dan harus meningkatkan kesiagaan menjaga para habaib dan para ulama dan saya minta para ulama, para tokoh, para habaib, para aktivis, mulai hari ini terus meningkatkan kewaspadaannya,” intruksinya.

Dai lulusan Arab Saudi itu juga berharap laskar-laskar Islam siap memberikan bantuan dan melakukan pertolongan di dalam keadaan darurat kepada seluruh para pejuang Aksi Bela Islam.

“Sekali lagi ini tidak boleh kita biarkan, yuk kita rembukkan bersama apa yang kita lakukan. Tentu jangan sampai peristiwa ini merusak segala komunikasi yang masih berjalan yang masih kita bangun. Komunikasi yang sedang kita bangun tentu tidak semua orang suka, ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan segala rekonsiliasi yang ingin kita bangun, dan saya yakin apa yang menimpa musibah kepada bapak Hermansyah pada hari ini merupakan bagian dari musuh-musuh kita untuk menghancurkan segala renacana-rencana bagus kita.” terangnya.

Kendati demikian, Habib Rizieq mengimbau agar umat Islam tidak terpancing dengan situasi dan melakukan langkah-langkah hukum yang jelas, untuk mengungkap dan mengusut tuntas persoalan ini.

Laskar FPI diminta untuk tidak boleh segan-segan membantu aparat dalam mengejar, mencari, memburu dan menangkap semua pelaku kejahatan.

“Kalau aparat tidak mau melakukannya dengan baik dan aparat membiarkan para pelakunya berkeliaran maka saya minta seluruh laskar FPI di mana pun berada untuk mencari, mengejar, memburu, menangkap dan memproses dengan hukum. Dan mereka harus dihukum berat, karena mereka merusak stabilitas nasional menghancurkan keamanan negara, merusak dan mengadu domba antar elemen anak bangsa,” lontarnya.

voa-islam.com | sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}