Preloader logo

Maraknya Kajian Sepekan Ramadhan Pesantren Ibnu Hajar

BANDUNG (sigabah.com)—Untuk ketiga kalinya, Pesantren Ibnu Hajar menggelar Kajian Sepekan Ramadhan di Pendopo Pesantren Ibnu Hajar, Minggu (04/06/17). Tema yang diusung pada Kajian Sepekan Ramadhan jilid tiga ini ialah “Meraih Kemuliaan Ramadhan Bersama Pesantren Ibnu Hajar”.

Dalam sambutannya, Ibad Baharuddin selaku Ketua Kajian Sepekan Ramadhan menyampaikan, lima hari pertama Kajian Sepekan Ramadhan ini akan membahas menyoal huru-hara akhir zaman yang pada tahun sebelumnya belum dibahas secara tuntas.

“Ini merupakan lanjutan dari tahun kedua, yaitu tahun kemarin. Di mana pada tahun kemarin kita sudah membahas tentang dajjal, yakjuj, majuz, dan yang lainnya,” ungkap Ibad.

Selain itu, salah satu peserta Kajian Sepekan Ramadhan, Sri Emi Sularmiyati menyatakan bahwa acara tahunan Pesantren Ibnu Hajar ini merupakan acara yang ditunggu-tunggukan. Pasalnya, tema kajian yang disampaikan memberikan khazanah keilmuan yang diperlukan.

“Yang sebelumnya saya kan gak tahu apa-apa tentang hari akhir, akhirnya setelah saya mengikuti, saya senang sekali mengetahui apa yang diperlukan dan apa yang belum saya dapatkan sebelumnya.”

Untuk Kajian Sepekan Ramadhan 1438 H ini, Sri Emi mengutarakan, materi akhir zaman yang disampaikan kali ini sangat ditunggu-tunggu, mengingat belum tuntasnya pembahasan tentang akhir zaman pada tahun sebelumnya.

“Kebetulan pada sepekan kali ini adalah lanjutan dari sepekan Ramadhan tahun lalu. Tahun lalu saya ikut. Jadi begitu diadakan Kajian Sepekan Ramadhan kali ini dengan tema yang sama dengan kemarin, saya senang sekali karena bisa menambah keilmuan lanjutan dari Kajian Sepekan tahun sebelumnya.”

Sri beranggapan, dengan mengikuti Kajian Sepekan Ramadhan ini, keilmuan yang dimiliki akan semakin matang.

“Tentunya dengan ditambahkannya Sepekan Ramadhan sekarang akan semakin matanglah ilmu yang telah saya terima,” pungkasnya.

Perlu diketahui, acara Kajian sepekan Ramadhan ini diikuti oleh hampir 400 orang peserta dari berbagai tempat.

By: Ikhwan Fahmi, jurnalis sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}