BANDUNG (sigabah.com)—Isu intoleransi yang berpotensi memicu keretakan kerukunan umat Islam di tanah air menjadi salah satu topik masalah yang dibahas puluhan ulama NU di Forum Peduli Bangsa (FPB). Para ulama ingin masyarakat tetap tenang. Mereka berupaya merumuskan solusi atas persoalan tersebut.
Di dalam pertemuan ulama FPB, Ketua Umun Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin mengajak para ulama untuk memikirkan persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, di samping mengurus pesantren. Adanya isu-isu yang bersifat intoleransi akhir-akhir ini harus menjadi perhatian para ulama agar kerukunan bangsa Indonesia tetap terjaga.
“Kondisi bangsa saat ini menurut saya ada salah pengertian saja. Karena itu perlu membangun kembali semangat kebersamaan itu,” kata Ma’ruf kepada wartawan usai menghadiri pertemuan FPB di Ponpes Riyadlul Jannah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (21/1/2017).
Ajakan Ma’ruf itu disambut baik oleh para ulama yang tergabung dalam FPB. Menurut dia, puluhan ulama dan para cendekiawan NU yang hadir dalam forum tersebut akan membuat rumusan solusi untuk disampaikan kepada MUI.
“Atas kondisi bangsa saat ini mereka merasa prihatin sehingga harus ada upaya jalan keluar kebangsaan supaya bangsa ini bersatu. Mereka akan membuat usulan, baru akan dirumuskan, ide besarnya seperti itu. Saya mendukung upaya itu, sebab positif bagi bangsa,” terangnya.
Pertemuan FPB ini dihadiri puluhan ulama pengasuh pesantren dari beberapa daerah di tanah air. Tak hanya dari Jawa Timur, para ulama dari Jawa Tengah, Sumatera, hingga Jawa Barat ikut berpartisipasi.
Selain itu, pertemuan ini juga diikuti kalangan cendekiawan dan pengusaha NU. Seperti Prof Dr Imam Suprayogo dan Dr Shofiyullah Muzammil. Mantan Mendikbud M Nuh dan mantan Ketua DPR RI yang juga politisi Partai Demokrat Marzuki Alie turut hadir.
Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid meminta masyarakat dan semua pihak untuk tetap tenang dan tidak saling menyerang menghadapi kemelut yang terjadi saat ini.
“MUI tadi menyampaikan akan mengundang ormas-ormas untuk menyelesaikan secara baik, untuk menyelesaikan kemelut yang terjadi saat ini,” jelas mantan Ketua Komnas HAM itu.
Sumber: detik.com