Preloader logo

Islam Agama Dakwah

BANDUNG (sigabah.com)—Didasari oleh urgensi peran mujahid dakwah dalam seluruh aspek kehidupan bagi umat Islam, Kajian Lailatul Qadar Pesantren Ibnu Hajar mengusung materi “Tuntunan Mujahid Dakwah” yang dibahas langsung oleh Pimpinan Pesantren Ibnu Hajar, Ustadz Apad Ruslan.

Menurut Ustadz Apad Ruslan, dakwah merupakan tugas suci dan abadi sepanjang masa. Jika melihat nas al-Qur’an, mujahid dakwah sudah berlangsung lama, yakni sejak diutusnya nabi Adam a.s.

“Kalau melihat nas al-Qur’an, dakwah sudah dimulai sejak diutusnya nabi pertama, yakni Nabi Adam alaihissalam ke muka bumi. Kewajiban dakwah ini terus-menerus secara estafeta menjadi misi utama para nabi dan rasul, serta umatnya hingga akhir zaman,” tutur Ustadz Apad di Pendopo Pesantren Ibnu Hajar, Senin (19/06/17) malam.

Dalam dakwah, Ustadz Apad melanjutkan, idealnya meliputi empat kegiatan. Pertama, tabligh Islam sebagai upaya penerangan dan penyebaran pesan Islam. Kedua, irsyad Islam sebagai upaya penyuluhan dan bimbingan Islam. Ketiga, tadbir Islam sebagai upaya pemberdayaan umat dalam menjalankan Islam melalui lembaga-lembaga dakwah. Keempat, tathwir Islam sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keumatan.

Keempat hal terkait dakwah ini perlu diperhatikan. Pasalnya, ungkap Ustadz Apad, Islam adalah agama dakwah.

“Islam mendorong para pemeluknya untuk aktif dalam berdakwah. Islam agama dakwah. Jadi kualitas kuantitias umat sangat besar kaitannya dengan aktivitas dakwah. Mau berkualitas bagaimana umat Islam kalau sudah tidak ada juru dakwah.”

Di penghujung kajian, Ustadz Apad menyampaikan sebuah pesan dari Ustadz KH. E. Abdurrahman bahwa para da’i mesti hati-hati apabila dakwahnya senantiasa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

“E. Abdurrahman berpesan kepada para dai, ‘Hati-hati kalau para da’i, para mubaligh, dakwahnya diterima di semua lapisan masyarakat berarti ada yang salah dengan materi dakwahnya,” pungkas Ustadz Apad.

By: Ikhwan Fahmi, jurnalis sigabah.com