Preloader logo

GMBI DAN SEBAGIAN LSM BANDUNG TUNTUT PEMBUBARAN FPI

Bandung (sigabah.com)—Hari Selasa, 17 Januari 2017, sekitar pukul 10.57 Wib di depan Kantor DPRD Jabar Jl. Diponegoro Kota Bandung telah berlangsung aksi unjuk rasa dari LSM GMBI, Jangkar, Paguron Lugay Pusaka Jati, LSM Prabu, BMPRI (Barisan Muda Peduli Rakyat Indonesia), Pagar Nusa dan Pekat. Unjuk rasa beberapa LSM itu dipimpin oleh Fauzan Rahman,  SE, yang juga Ketua Umum GMBI, dan diikuti sekitar 250 orang.

Maksud dan tujuan dari aksi unjuk rasa tersebut adalah mengawal penyerahan petisi pembubaran Ormas FPI kepada DPRP Jabar dan cap jempol darah.

Pada pukul 12.00 WIB perwakilan peserta aksi unjuk rasa diterima di ruang Pansus DPRD Jabar, diterima oleh (1) Ir. H Gatot Tjahyono MM (Fraksi PDI P), (2) H Satori S.PdI MM (Fraksi PKS), (3) H. Didi Saefudin Juhri (Fraksi PKB)

Dalam sambutannya, Bapak Didi menyatakan selamat datang kepada peserta aksi unjuk rasa dan meminta maaf karena pimpinan DPRD Jabar tidak bisa hadir dalam audensi ini, dan peserta aksi di persilahkan untuk menyampaikan aspirasinya.

Aspirasi Pihak GMBI

 Dalam aspirasinya, M Fauzan Rahman (Ketua Umum GMBI) menyampaikan beberapa hal yang pada intinya tidak pernah niat melawan ulama dan tokoh agama. “Yang kami hadapi adalah arogansi Rizieq Sihab yang memutarbalikkan fakta. Maka kami menuntut FPI dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang karena mengakibatkan perpecahan. Menolak Rizieq Shihab sebagai Imam besar. Mendukung Polri memeriksa Rizieq Sihab, walaupun darah sebagai gantinya.” Tegas Fauzan dalam aspirasinya.

Selain itu, Fauzan juga menyatakan bahwa FPI telah memutarbalikkan fakta. “Kami akan menyatakan fakta yang sebenarnya bila ada anggota GMBI melakukan tindakan melawan hukum kami akan akan serahkan kepada Polri, namun bila FPI yang melakukan tindakan melawan hukum  maka kami minta FPI ditindak tegas.” Ujar Fauzan.

“Kami sampaikan banyak akun FPI memfitnah dan menyebar kebencian dan sudah kami laporkan, seperti GMBI yang meminta sarapan padahal GMBI membantu anggota FPI untuk memindahkan makanannya karena menghalangi jalanan. Ada jamuan makan dari Irjen Anton Charlian, padahal itu terjadi di Makasar dan sudah lama. Kami tidak ada instruksi dari Kapolda untuk menerjunkan masa ke Polda dan memberikan dukungan kepada Kapolda Jabar. Kami meminta secepatnya aspirasi ditindaklanjuti. Kami siap menjadi Garda terdepan menjaga NKRI.” Kata Fauzan mengakhiri penyampaian aspiranya.

Pernyataan senada disampaikan pula oleh perwakilan LSM Jangkar (Yudi Saputra sebagai Ketua Umum), Pagar Nusa Kota Bandung (Asep Hadian), Majelis Adat Sunda (Subagja), PDI P dan Banteng Muda Indonesia (Herman Budiono), Sundawani (Adit Bahari).

Selain tuntutan pembubaran FPI dan menyatakan ormas itu sebagai organisasi terlarang, ada beberapa poin tuntutan yang diajukan dalam petisi tersebut, yakni :

  • Menolak Rizieq sebagai Imam besar Umat Islam Indonesia karena tidak pantas umat Islam Indonesia dipimpin oleh orang yang selalu menghasut, menebar kebencian, menebar fitnah serta memecah belah umat Islam dan bangsa Indonesia.
  • Mendukung proses hukum yang dilakukan Polri terhadap perbuatan Rizieq Shihab yang nyata-nyata telah menghina Pancasila, melecehkan nilai luhur budaya Sunda, serta melakukan kekerasan, dan pengrusakan sekretariat GMBI d berbagai daerah.
  • Kami sebagai bagian dari elemen masyarakat Jawa Barat, mengajak segenap elemen bangsa lainnya untuk secara sadar berani melawan dan memerangi siapapun yang melecehkan NKRI, Pancasila, dan nilai luhur budaya Indonesia.
  • Mendukung dan mengapresiasi sikap masyarakat adat dan elemen bangsa lainnya yang telah berani menentukan sikap dan melawan ancaman pemecahbelah bangsa dimana telah merusak keharmonisan kita sebagai bangsa yang berkebhinekaan.
  • Memastikan kehormatan nilai luhur dalam kebhinekaan, akan tetap dinikmati oleh anak cucu walaupun darah adalah harga yang harus dibayar.

Aksi menuntut petisi bubarkan FPI ini, dikawal sekitar 100 anggota personel kepolisian. Ratusan pengunjuk rasa menggelar orasi di depan gedung DPRD Jawa Barat sambil membentangkan kain putih yang ditandatangani dan diisi oleh cap jempol darah untuk mendesak pembubaran FPI.

By Tim Sigabah Waspada

Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}