JAKARTA (sigabah.com)– Tindakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang bertindak seperti Penasihat Hukum kasus Penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beberapa waktu lalu telah menuai kontroversi.

Pasalnya, tuntutan yang disampaikan beberapa pekan lalu itu, yakni hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun dirasa tidak berdasarkan nurani.

Hal ini menggugah umat Islam untuk kembali melangsungkan unjuk rasa yang dikenal dengan “Aksi Simpatik 55” ke Mahkamah Agung RI.

“Tunjukan kepada kami yang benar adalah benar. Tunjukanlah kepada kami yang salah adalah salah,” ungkap Ustadz Bachtiar natsir, Ketua GNPF MUI setelah melakukan shalat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jumat (05/05/17).

“Datangkan kepada kami aparat-aparat hukum yang menegakkan keadilan,” doa Ustadz Bachtiar.

Dalam ceramahnya, beliau meminta kepada seluruh peserta “Aksi Simpatik 55” untuk tidak terprovokasi selama melangsungkan aksi.

Selain itu, Imam Besar umat Islam yang sedang melaksanakan umrah, melalui Ustadz Zaitun Rasmin meminta supaya aksi ini berlangsung damai.

“Terus berjuang dan jaga perdamaian,” ungkap Ustadz Zaitun Rasmin menyampaikan pesan Habib Rizieq Shihab.