BANDUNG (sigabah.com)—Komandan Distrik Militer (Kodim) 1006/Martapura, Kalimantan Selatan Letkol (Arm) Andi Martopo meminta seluruh generasi muda mengetahui pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Kami ingin generasi muda mengetahui pengkhianatan PKI sehingga mengajak mereka menonton film yang diputar di pondok pesantren maupun sekolah,” ujarnya di Martapura, Sabtu (23/9).
Ia mengatakan, pihaknya sesuai perintah Panglima TNI melaksanakan pemutaran film pengkhianatan PKI yang dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 (G 30 S PKI). Dijelaskan, pemutaran film disaksikan bersama-sama atau nonton bareng sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah dan pondok pesantren di Martapura dan Kota Banjarbaru sejak 20 September 2017.
“Pemutaran film sekaligus nonton barang dilaksanakan di berbagai tempat seperti di pondok pesantren, sekolah-sekolah hingga lingkungan masyarakat di kelurahan maupun kecamatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, nonton bareng film sejarah gugurnya pahlawan revolusi itu, puncaknya dilakukan Sabtu (30/9) malam di Banjarbaru dan Martapura terbuka untuk umum atau gratis. “Kami mengundang masyarakat baik di Banjarbaru maupun di Martapura dari segala usia dan kalangan untuk nonton bareng, Sabtu (30/9) malam agar kita bisa mengetahui sejarah,” ungkapnya.
Disebutkan, lokasi pemutaran film di Banjarbaru rencananya di Taman Van der Pilj, tetapi bisa juga di Lapangan Murjani dan di Martapura rencananya di Alun-Alun Ratu Zalecha atau di Markas Kodim. Menurut Dandim yang membawahi wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar itu, nonton bareng pemutaran film pengkhianatan G 30 S PKI bertujuan agar masyarakat mengetahui sejarah.
“Kami ingin masyarakat mengetahui sejarah pengkhianatan G 30 S PKI terutama generasi muda yang belum pernah menyaksikan filmnya sehingga mereka mengetahui sejarah,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, generasi muda yang tidak mengetahui jelas peristiwa gugurnya pahlawan revolusi itu harus menontonnya sehingga benar-benar mengetahui sejarah. “Generasi muda banyak yang belum menonton filmnya dan pelajaran sejarah soal PKI di sekolah terkesan dikaburkan sehingga kami ingin siswa mengetahui sejarah melalui film itu,” katanya.
republika.co.id | sigabah.com