BANDUNG (sigabah.com)—Ustadz Felix Siauw mengunggah video terkait pembubaran kajian yang disampaikannya dalam sebuah acara di Malang, Jawa Timur. Dia menjelaskan rincian pembubaran tersebut melalui akunnya di Facebook.
Hendak mengisi kajian remaja, Felix mengaku tiba di Malang pada Sabtu (29/4/2017) sore. Saat tiba, dia diberitahu ada pembatalan di salah satu universitas di Malang.
“Saya dikabari oleh panitia kalau acara yang dilakukan pada Minggu (30/4/2017) tiba-tiba dibatalkan oleh rektorat. Ada pembatalan dari rektor dan tidak ada penjelasan kenapa itu dibatalkan. Kita juga bingung kenapa acara kajian tersebut mendapat penentangan dari pihak rektor,”ungkapnya, Ahad (30/4/2017).
Kemudian panitia memindahkan lokasi kajian di hotel dan sudah banyak Polisi yang berjaga. Ustadz Felix melanjutkan di tengah-tengah kajian, salah seorang petugas hotel datang untuk menghentikan acara bersama Polisi.
“Dapatlah salah satu hotel di Malang, kemudian saya mulai memberi kajian pukul 08.30 WIB sekitar sampai jam 10.30 WIB, tiba-tiba ada pihak hotel datang mengatakan di tengah audiens bahwa kajian dibatalkan karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian,” katanya.
“Kita juga bingung bagaimana mengatur perizinan sedangkan acara itu baru diganti waktunya jam 20.00 malam. Saat itu sudah banyak polisi ada sekitar 10-20 personel di situ. Kita kemudian sampaikan nggak ada masalah kalau mau dibubarkan, polisi sudah datang. Toh acaranya juga sudah rusak,” imbuhnya.
Begitu hendak menutup kajian dengan doa, Felix mengatakan ada seorang polisi berbaju putih meminta untuk langsung saja membubarkan kajian. “Panitia mempersilakan saya untuk menutup kajian dengan doa. Kemudian polisi itu mengatakan tidak perlu ada doa, langsung bubarkan saja. Kemudian kita tutup dengan doa majelis dan membubarkan secara damai,” jelas Felix.
Lebih lanjut, pihak panitia bersama Felix, meminta penjelasan kepada kepolisian di Polres Malang, mengapa acara kajian tersebut dibubarkan. Padahal kata Felix, kajian Islam yang disampaikan, menjelaskan kepada anak muda untuk melawan degradasi moral.
“Jadi kita tanya kenapa dibubarkan dan polisi bilang silakan di Polres saja. Saya mendampingi teman-teman ke Polres. Setelah kita tanyakan ternyata jawabannya adalah polisi mendapat tekanan dari ormas-ormas tertentu yang akhir-akhir ini terkenal sebagai ormas yang membubarkan pengajian dan juga ormas-ormas yang berpihak pada kasus penistaan agama kemarin,” tandas Felix.
panjimas.com | sigabah.com