Preloader logo

‘Luar Biasa Pengakuan Kang Emil, Seolah Menguatkan Kecurigaan Publik Bahwa Kejagung Dikendalikan Elit Politik’

BANDUNG (sigabah.com) — Pernyataan Walikota Bandung Ridwan Kamil soal pengusungan dirinya sebagai calon gubernur Jawa Barat oleh Partai Nasdem jadi sorotan.

Kang Emil antara lain mengaku terpaksa menerima pinangan karena khawatir berstatus tersangka, dan mengaitkannya dengan Kejaksaan Agung yang saat ini dipimpin bekas pentolan partai tersebut.

“Sangat luar biasa pengakuan Kang Emil ini. Kita patut memberi apresiasi. Kang Emil seolah menguatkan kecurigaan publik bahwa Kejagung saat ini dikendalikan elit politik tertentu,” kata Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, kepada redaksi sesaat lalu, Jumat (12/5).

Dia mengatakan, kekhawatiran penegakan hukum yang dilakukan Kejagung sesuai pesanan ‘bos partai’ sudah muncul sejak nama HM Prastio diumumkan dan dilantik menjadi Jaksa Agung. Belakangan terbukti ada banyak indikasi yang menguatkan kekhawatiran itu. Terbaru, katanya, tuntutan “bebas” untuk Ahok yang dibungkus dengan istilah 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun.

“Publik tahu partai mana yang pertama kali deklarasi usung Ahok di Pilgub DKI. Tentu publik tahu juga kenapa jaksa tidak menahan selama Ahok menjalani persidangan, dan tidak ngotot membuktikan kesalahan Ahok dalam persidangan. Belakangan publik makin ‘ngeh’ karena jaksa menuntut ‘bebas’ Ahok,” masih kata Sgy, demikian Sugiyanto disapa.

Untuk itu, Sgy meminta Ridwan Kamil buka-bukaan terkait alasannya itu. Dia mengira Ridwan sudah diancam terlebih dahulu dengan kasus tertentu sehingga terpaksa menerima pinangan Nasdem.

“Kang Emil harus buka siapa yang mengancam. Jangan takut, rakyat akan berada di belakang Kang Emil,” katanya.

Meski demikian, Sgy melihat apa yang dilontarkan Ridwan Kamil sebagai bagian dari manuver untuk tidak bernasib sama seperti Ahok. Ahok yang didukung Partai Nasdem kalah di kontestasi DKI-1, bahkan divonis bersalah dan harus menghabiskan dua tahun hari-harinya di dalam penjara.

“Mungkin Kang Emil sadar betul kalau diusung Nasdem, meski punya media dan kejagung, sulit menang di Pilgub Jabar. Menyerang Nasdem adalah manuver Kang Emil membatalkan ‘kontrak’ atas kesediaannya diusung Nasdem,” tukas Sgy.

Video rekaman berisi pengakuan Ridwan Kamil soal kesediaannya menerima pinangan Partai Nasdem beredar luas. Video itu direkam saat Ridwan menghadiri pertemuan dengan Komunitas Pesantren se-Jawa Barat.

Dalam video itu Ridwan mengtakan sejumlah partai yang ia temui sebelumnya menyatakan menolak untuk mengusungnya menuju Jabar 1.

“Tiba-tiba Nasdem tidak banyak mikir di pos yang sama itu. Langsung aja mendeklarasikan. Nasdem ini Pak, dia punya media. Dia punya kejaksaan,” ungkapnya.

“Jadi sebenarnya, ini rahasia kita ya. Saya menerima itu menyelamatkan agar pembangunan kota Bandung tidak terganggu. Karena kalau saya tolak, mohon maaf pak, hari ini orang yang tidak salah bisa disalahkan. Bisa Tiba-tiba TSK,

Pertemuan itu disebut-sebut digelar di Pondok Pesantren Pagelaran III Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Minggu, 23 April 2017, dalam rangka peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus deklarasi dukungan Komunitas Pesantren se-Jawa Barat agar Ridwan Kamil mencalonkan diri dalam Pilgub Jabar 2018 melalui jalur perseorangan.

posmetro.info | sigabah.com