Preloader logo

Hari Kedua Kajian Sepekan; Turunnya Nabi Isa

BANDUNG (sigabah.com)—Kajian Sepekan Ramadhan Pesantren Ibnu Hajar menginjak pada hari kedua, Senin (28/5/18) di Pendopo Pesantren Ibnu Hajar. Pada pertemuan kedua ini materi yang dibahas ialah tentang turunnya Nabi Isa As. ke alam dunia.

Ustaz Amin Muchtar menuturkan, sumber yang mejadi acuan tentang turunnya Nabi Isa di akhir zaman tentunya ialah al-Qur’an dan hadis. Dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut dalam 54 ayat sebanyak 59 kali; Isa bin Maryam 25 kali, al-Masih 11 kali, dan Ibnu Maryam 23 kali.

Adapun hadis yang menjadi sumber tentang turunnya Nabi Isa diriwayatkan setidaknya oleh 22 sahabat serta diriwayatkan oleh 35 mukharij.

“Kenapa saya harus merinci, (yakni) untuk membantah sebagian pihak yang mendaifkan hadis ini. Karena itulah, dilihat dari jalur periwayatan semacam ini, hadis-hadis yang membicarakan tentang Nabi Isa, maka wajar apabila para ulama menyatakan hadis tentang turunnya Nabi Isa itu berderajat mutawatir,” tutur Ustaz Amin.

Terkait dengan lokasi dan waktu turunnya Nabi Isa, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Isa turun di masjid yang memiliki menara putih, di sebelah timur Damaskus pada waktu subuh saat salat hendak dilaksanakan.

Setelah itu, Nabi Isa ditugaskan untuk memerangi Dajjal dan Yajuj Majuj. Nabi Isa melawan Dajjal dengan gagah perkasa sehingga mampu membunuhnya di gerbang Ludd. Sedangkan saat menghadapi Yajuj Majuj, Nabi Isa sampai bersusah payah hingga akhirnya berdoa meminta pertolongan kepada Allah. Maka Allah mengirim hewan sejenis ulat yang kemudian menggerogoti Yajuj Majuj.

“Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya turun dari gunung Thuur, tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa berdoa. Maka Allah mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah kehendaki, dalam riwayat lain, ‘ke laut’. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian tumbuh subur,” lanjut Ustaz Amin.

Baru setelah Dajjal dan Yajuj Majuj binasa, Nabi Isa menegakkan hukum Islam dan menundukkan orang-orang untuk taat terhadap syariat Islam dan menghapus berbagai agama yang menyimpang.

Disebabkan situasi yang sejahtera, aman, dan damai yang telah diciptakan Nabi Isa, orang-orang pada waktu itu sampai tidak menemukan orang yang mau menerima sedekah. “Hal ini karena waktu itu manusia sudah mulai berkurang nafsu duniawi, sebab tahu bahwa kiamat sudah dekat,” jelas beliau.

Adapun waktu lamanya Nabi Isa berada di dunia, Ustaz Amin menuturkan selama 40 tahun. “Nabi Isa akan tinggal di bumi selama 40 tahun, dihitung setelah turun pertama kali di Damaskus, lalu berperang dengan Dajjal di Israel dan Yajuj Majuj di sekitar gunung Thursina hingga wafatnya.” (/IF)