BANDUNG (sigabah.com)—Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, tidak akan menginstruksikan kadernya ikut dalam aksi 11 Februari 2017. Dahnil justru berharap Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI selaku inisiator aksi mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
“Agaknya GNPF harus mempertimbangkan dengan matang,” ujar Dahnil kepada Republika.co.id, Selasa (7/2).
Menurut Dahnil, jangan sampai perjuangan yang ikhlas dan murni untuk muruah umat dicederai dan kontradiktif oleh pihak yang tidak senang dan berusaha menyudutkan umat Islam. Terlebih, kata Dahnil, tanggal 11 Februari berdekatan dengan agenda pilkada serentak yang rawan dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
Seperti diberitakan, GNPF MUI berencana menggelar aksi pada 11 Februari 2017 atau 112 mendatang. Mereka berencana akan berkumpul di Masjid Istiqlal kemudian menuju Monas dan berjalan ke HI, kemudian kembali lagi ke Monas untuk membubarkan diri.
Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menegaskan, akan membubarkan masyarakat yang memaksakan diri ikut aksi 112. Polisi akan membubarkan aksi tersebut sesuai dengan perundang-undangan Nomor 9 Tahun 1998.
Beberapa organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah juga tak akan menginstruksikan warganya untuk ikut aksi. Seperti yang dinyatakan oleh PCNU Solo dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta.
Sumber: wartaumat.com