Oleh: Zeng Wei Jian
Kamis, 27 Juli 2017, di rumah perjuangan politik Puri Cikeas ada pertemuan dua political giants. Netizen Thomas Henoch bilang itu pertemuan biasa antara dua Ketua Partai Politik.
Saya dapet kesan pertemuan antara Ketua Partai Gerindra (Letjen Prabowo Subianto) dan Ketua Demokrat (Jenderal Susilo B Yudhoyono) ngga biasa. Ada kesan serius. Efeknya jauh terasa dibanding dialog antara Muhaimin Iskandar dengan Surya Paloh, misalnya. Atau Djan Faridz ketemu Setnov.
At least, Bpk Prabowo berkata ada suasana prihatin dan bikin cemas belakangan ini. Khususnya, pasca UU Pemilu (baru) ketok palu. Dia juga mensinyalir, demokrasi kita bisa dirusak.
Kegentingan situasi itu bikin Mr President SBY mengakhiri puasa bicara 6 bulan dengan pers. Dia bilang, Power must not go unchecked. Supaya kekuasaan ngga bablas. Sehingga Abuse of power bisa dicegah. Bpk Prabowo menegaskan kembali pentingnya “check n balance“, yang baginya, merupakan inti demokrasi.
Dalam pemerintahan mana pun, pasti ada beberapa klik. Klik-klik ini membentuk oligarki kekuasaan.
Selain Mas Joko, publik menduga ada klik Megawati, JK, LBP, Wiranto, Surya Paloh dan Hendro Priyono. Pasca Perppu No. 2 tahun 2017, Pemerintah semakin tampak mengarah pada sifat diktatorisme. Seorang Menpora bisa menyetop anggaran Pramuka karena praduga ketuanya mendukung HTI di tahun 2013. Menghabisi rival politik semakin menjadi keji.
Adanya beberapa klik tersebut, ditambah klik minor macam Setnov dan PKB, tentu menyulitkan gerak Mas Joko.
Saya kira, Mas Joko adalah presiden yang baik. Jauh dari spirit diktatorial. Dia hanya dipanggil “pakhde” oleh segelintir followernya. Mirip sapaan akrab Uncle Mao dan Uncle Ho (Vietnam). Uncle dan Pakhde sama-sama berarti “paman”. Itu saja.
Tapi rakyat sungguh-sungguh berharap adanya konsolidasi kekuatan antara Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN. Sebagai poros penyeimbang the power that be. Adanya kekuatan alternatif sebagai challenger bagi the current establishment bikin optimisme rakyat muncul kembali. Semoga SBY, Prabowo, PKS dan Amien Rais bisa mengesampingkan ego pribadi demi keselamatan bangsa dan negara.
teropongsenayan.com | sigabah.com