BANDUNG (sigabah.com) — Dewan Pakar Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), HM. Rizal Fadhillah menegaskan, gerakan Syiah itu seperti ular. Ia bersembunyi saat lemah dan menyerang dengan licik ketika mempunyai kekuatan.
“Gerakan Syiah ini seperti ular, bergerak sembunyi ketika belum kuat. Tapi ketika sudah tinggi dia akan menggigit dan menyemprotkan bisanya, menghabiskan umat,” katanya dalam kajian strategis bertajuk “Bahaya Laten Syiah” di Aula Masjid At Taubah, Kemang, Serang, Ahad (19/2/2017).
Ia mengungkapkan, pergerakan Syiah di Indonesia saat ini sedang bergerilya dengan memasuki berbagai lini termasuk pemerintahan. Syiah, kata dia, menipu umat dengan taqiyahnya, berkedok demokrasi agar dapat diterima.
“Itulah ular, gerilya ke parpol politik, ke istana Presiden, dan lain-lain. Tipuan demokrasi, untuk gerakan politik,” terangnya.
Sementara itu, salah satu tokoh Banten, Juheni M Rois menyatakan, Syiah itu aliran yang paling sesat dan berbahaya. Sebab, dalam pergerakannya Syiah didukung oleh internasional dan sebuah negara, yakni Iran.
“Mestinya peran ANNAS itu adalah peran negara. Karena Syiah ini amat sangat berbahaya. Tidak ada toleransi, harus tegas!,” tegasnya.
jurnalislam.com|sigabah.com