Preloader logo

Habil Marati: Bela Ahok, Negara Eropa dan PBB Munculkan ‘Khalifah Agama’ Terselubung

BANDUNG (sigabah.com) — Pihak-pihak di negara Eropa dan PBB telah sengaja memunculkan sentimen agama terkait vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan Majelis Hakim kasus penistaan agama kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Sinyalemen itu disampaikan politisi senior Habil Marati (12/05). “Reaksi PBB, Parlemen Eropa dan Parlemen Belanda atas vonis Ahok ini didorong oleh ikatan agama, dan ini bisa dikatakan sebagai ‘khalifah agama’ yang terselubung,” tegas Habil Marati.

Menurut Habil, Liga Arab, parlemen negara negara Islam  yang tergabung dalam OKI, tidak pernah memberikan petisi terhadap penegak hukum dalam kasus penistaan agama, di mana saat itu umat Islam melakukan berbagai demo meminta keadilan.

“Lihat PBB, Parlemen Eropa, Parlemen Belanda  sangat reaktif, bahkan cenderung mencampuri sistem Undang Undang yang berlaku di Indonesia. Cenderung mereka mau intervensi kedaulatan hukum NKRI,” beber Habil.

Selain itu, Habil menilai, tidak tunduknya pendukung Ahok pada putusan hakim telah menjadi bukti bahwa pendukung Ahok hanya Pancasilais gadungan yang mengancam bangsa Indonesia. “Sikap Pancasilais gadungan Ahoker bisa dilihat, kalau ada warga negara menginginkan Ahok dihukum, maka Ahoker menuding tidak Pancasilais dan tidak toleran,” terang Habil.

Fakta lainnya, kat>a Habil, pendukung Ahok menempatkan Ahok sebagai “anak Tuhan”. “Mereka yang mengklaim Ahok sebagai anak Tuhan dianggap Pancasilais dan toleran. Di samping itu, pasca Ahok divonis dua tahun penjara, mereka tidak bisa menerima,” papar Habil.

Habil menegaskan, “Pancasilais gadungan” terlihat ketika Ahoker menggelar demo anarkhis di LP Cipinang. “Mereka anarkis dan maki-maki seseorang untuk minta Ahok dibebaskan. Bahkan mereka berdemo sampai jam 21.00 WIB, meskipun melanggar UU, tapi pihak Kepolisian tidak melakukan tindakan apapun juga,” pungkas Habil.

posmetro.info | sigabah.com