Sang Kyai,
sunggguh menakjubkan
tiada pandangan ke belakang
tiada isyarat yang mengarahkan
dan tiada pelurusan yang diharapkan
berdiri memimpin barisan
Sang Kyai,
dunia telah berganti
kitab kuning telah memucat pasi
era digital sejuta informasi
ketekunan melahirkan kompetisi
keterbatasan membelenggu eksistensi
dan kharisma telah menjadi basi
hingga pertanyaan tak berbuah solusi
Sang Kyai,
mungkin masih berarti
dulu dipuji sekarang dikritisi
dia bukan manusia suci
bahkan memiliki keawaman diri
Sang Kyai,
ketaatan telah tumbang
anai-anai beterbangan meninggalkan
meski mereka tak mengatakan
bahkan mereka enggan mengungkapkan
Kyai adalah Ulama,
Ulama ar-rasyid itu yang dicari
Ulama as-suu’ menyedihkan sekali
Kyai adalah Ulama,
Ulama pejuang layak mendapat dukungan
Ulama lemah moral pantas ditinggalkan
Kyai adalah Ulama,
Ulama penggerak silahkan di depan
Ulama duduk niscaya akan tergilas
Adapun Ulama yang tak shalat,
ini jelas penipuan terhadap umat
berkedok wali yang bebas fase syari’at
Adapun Ulama istana,
yang berbaju emas dan berkaca mata kuda
sangat memalukan tiada tara
Adapun Ulama pembisu,
ketika kemungkaran mengharu-biru
sungguh wagu dan saru
Adapun Ulama liberal,
yang menjajakan pluralisme dan liberalisme
sejatinya adalah Koruptor Agama
Adapun Ulama penghalang,
yang menutup pintu-pintu kebangkitan
segeralah menyingkir dari jalan sejarah Islam !
Diadaptasi dari puisi Abu An-nisaa’
Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta