Dunia kita ini, terdiri dari sekumpulan realitas wujud yang ada. Nah, yang dimaksud dengan worldview itu adalah, gimana cara seseorang melihat dan memahami realitas wujud yang ada itu. Sederhananya, worldview itu berarti pandangan hidup atau sudut pandang. Jadi, Islamic worldview berarti, bagaimana kita, sebagai seorang muslim melihat realitas wujud yang ada berdasarkan sudut pandang atau kacamata Islam.
Wujud itu nanti ada dua. Yaitu wujud yang bisa diindera dan wujud yang gabisa diindera. Kita bisa tau kalau jatuh terluka itu sakit, gula itu manis, garam itu asin, karena wujud yang ada itu bisa kita indera, bisa kita rasa. Contoh lain wujud yang bisa diindera itu semisal diri kita, hewan, tumbuhan, bangunan, dan sebagainya. Dan ada juga wujud yang gabisa diindera. Seperti Allah, Malaikat, Jin, alam akhirat, surga dan neraka, pahala, dosa. Semua itu juga wujud. Cuma gabisa kita indera.
Islamic worldview ini jadi sangat penting, sebab bakal jadi landasan kita sebagai seorang muslim dalam berpikir dan bersikap. Gimana visi Islam dalam melihat segala wujud dan fakta yang ada. Karena ternyata, nanti kita bakal bertemu dengan worldview yang lain, yang udah pasti punya cara pandang tersendiri. Misalnya Western worldview (cara pandang Barat), Christian worldview (cara pandang Kristen), Jewish worldview (cara pandang Yahudi), dan cara pandang yang lainnya. Faktanya boleh aja sama; tapi ketika diliat dari sudut pandang yang beda, maka hasilnya juga bakal beda.
Contohnya kayak gini; Faktanya, dalam Al-Qur’an dan Bibel itu ada beberapa kesamaan isi. Misalnya tentang kisah nabi Adam, kisah nabi Luth, bahkan kisah nabi Isa, itu ada beberapa persamaan. Dalam worldview orang Yahudi, mereka bilang kalau “Muhammad wrote the Qur’an” Muhammad itu menulis Qur’an. Dari mana? Menjiplak kitab Yahudi. Nah, itu adalah cara pandang Yahudi. Cara pandangnya orang Nasrani juga gitu. Karena mereka engga mengakui kenabian Muhammad, maka mereka beranggapan kalau nabi Muhammad itu penipu. Mereka akan mengatakan, jika dalam Qur’an itu ada persamaan dengan Bibel ya berarti Qur’an itu ngambil dari Bibel.
Nah cara pandang kita sebagai orang Islam, udah pasti beda. Karena kita udah beriman, percaya bahwa nabi Muhammad saw Itu adalah utusan Allah, maka worldview kita bakal bilang kalau Qur’an itu wahyu, bukan karangan nabi. Ketika ada persamaan isi, kita bakal bilang bahwa Qur’an lah yang benar. Itu contoh cara pandang. Dimana kita berdiri, dimana kita berada, disitu cara pandang Islam menentukan.
Contoh lain kayak gini; Di dunia ini bukan cuma ada agama Islam aja, melainkan ada banyak agama-agama lainnya. Ada Kristen,Yahudi, Hindu, Budha, dan sebagainya. Sekarang, kita mau melihat agama-agama yang ada ini bagaimana? Setiap orang bakal bilang, bahwa agama-nya yang paling bener. Semisal Kristen. Waktu tahun 2000, Paus Yohannes paulus II ngeluarin dekrit “ Dominus Jesus” yang isinya itu nolak pluralisme agama sekaligus menegaskan “Bahwa satu-satunya pengantar keselamatan illahi dan tidak ada orang yang bisa ke bapa selain melalui Yesus”
Kita, sebagai seorang muslim, ketika liat agama lain, maka akan menggunakan worldview Islam. Kita akan liat ke Qur’an. Dan ternyata, dalam Quran surat Ali Imran ayat 19 sudah dikatakan, kalau agama yang diakui oleh Allah itu hanya Islam. Siapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diridhoi Allah, kan begitu. Maka kalau kita liat agama lain dari kacamata Islam, dari kacamata Qur’an, maka akan didapatkan bahwa agama yang benar itu hanyalah Islam.
Dan hari ini, makin banyak paham-paham dari sudut pandang yang lain yang gencar di propagandakan. Misalnya adalah cara pandang pluralisme.Cara pandang ini bukan melihat dari kacamata Islam, kacamata Kristen, kacamata Yahudi, atau yang lain. Tapi melihat dari kacamata yang (seolah) netral. Mereka mengatakan bahwa, sebetulnya jalan agama-agama yang ada ini adalah jalan yang sebetulnya sama-sama sah. Intinya sama; yaitu menuju Tuhan. Hanya jalannya saja yang berbeda, hanya cara menyembah atau menyebut Tuhan yang berbeda.
Pemikiran ini kan jelas sesat. Sangat menyimpang dari keyakinan kita sebagai pribadi muslim. Makanya sekali lagi diingatkan, betapa pentingnya memahami Islam secara menyeluruh. Betapa pentingnya memahami Islamic worldview ini, sebagai panduan kita dalam melihat setiap realitas yang ada. Sebab ketika kita tidak bisa menghadirkan Islamic worldview dalam kehidupan kita, maka worldview-worldview lain lah yang justru akan mengisi kehidupan kita, yang udah pasti jauh dari tatanan ideal yang digariskan oleh Allah Swt.
By Azmi Fathul Umam
Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta
sangat bermanfaat, hatur nuhun