Sigabah.com—(Bandung). Sabtu (26/12/2015), jam tangan panitia menunjukan jam 09.30 waktu setempat. Pagi menuju siang itu merupakan hari yang sangat bersejarah bagi kaum muslimin pada umumnya, umat jam’iyyah Persatuan Islam (Persis) pada khususnya.
Bukan tanpa alasan, alhamdulillah dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, karena pada hari ini Muktamar XII Pemuda Persis secara resmi dibuka oleh KH.Aceng Zakaria, Ketua Umum PP Persis, hasil muktamar Persis XV yang baru lalu.
Meski sudah memasuki putaran XII, namun baru kali ini muktamar Pemuda Persis terpisah dari muktamar Persis. Tentu saja “perpisahan” ini bukan asal sekadar pisah, namun sebagai manifestasi dari kemandirian Pemuda Persis, sebagai “anak Persis”, dalam mengelola dan memenuhi setiap kebutuhannya tanpa harus selalu bergantung kepada Persis, sebagai “orang tuanya.”
Sebelum dibuka secara resmi, acara pembukaan muktamar kali ini diawali dengan mukadimah oleh MC Ustadz Ateng, dilanjutkan dengan tasmi’ ayat Al-Qur’an, yang dibacakan oleh Ustadz Cepi Hamdan Rafiq, S.Th.I. Selanjutnya, sambutan Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Pemuda Persis XII, Ustadz Muslim Nurdin. Disambung dengan sambutan Ketua Umum PP Pemuda masa jihad 2010-2015, Ustadz Dr.Tiar Anwar Bachtiar. Setelah itu, giliran sambutan dari Ustadz Aang Suwandy, Lc, Direktur organisasi pemuda muslim sedunia (World Assembly of Muslim Youth/WAMY), perwakilan Indonesia, yang mewakili Sekjen WAMY Pusat, yang bermarkas di Riyadh, Saudi Arabia, Dr. Shalih al-Wohaibi, yang berhalangan hadir. Terakhir, sambutan dan pengarahan (tawjih) dari KH.Aceng Zakaria, sekaligus membuka secara resmi Muktamar Pemuda Persis XII itu.
Acara pembukaan itu dihangatkan dengan kehadiran Mars Pemuda, karya Ustadz Suraedi, salah seorang anggota Dewan Hisbah periode 1983-1990, yang dinyanyikan oleh seluruh peserta dan undangan di ruang utama Muktamar, dengan diiringi paduan suara yang dibawakan oleh Mahasiswa STKIP Persis Bandung.
Sekitar 1000 orang yang terdiri dari jajaran pengurus PP Pemuda periode 2010-2015, perwakilan pemuda Persis di seluruh Indonesia, jajaran pengurus PP Persis periode 2015-2020 beserta otonomnya: Persistri, Pemudi, Hima, Himi, serta para mantan tasykil PP Pemuda periode sebelumnya (2000-2005 dan 2005-2010) turut serta dalam pembukaan itu.
Dalam pengarahannya, KH.Aceng Zakaria menyitir prototype ideal pemuda, sebagai generasi penerus, seperti yang ditampilkan dalam Al-Quran melalui kisah beberapa pemuda Ashabul Kahfi, antara lain:
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” QS. Al-Kahfi:10
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى # وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” QS. Al-Kahfi:13-14
Selain itu, Ustadz Aceng juga menghadirkan tiga orang sahabat Nabi saw. yang berhasil tampil menjadi pemuda ideal dengan tipikal masing-masing: (1) Ali bin Abu Thalib, sebagai pemberani, (2) Ibnu Abbas, sebagai ahli ilmu, (3) Ibnu Umar, sebagai pemuda yang patuh terhadap guru dan pemimpin.
Menutup taujihnya, Ustadz Aceng berharap agar pemuda Persis dapat meneladani mereka dengan menggabungkan keistimewaan masing-masing sahabat Nabi saw. itu. Harapan ini tentu saja tidak berlebihan, mengingat pemuda Persis, dengan segala aktivitasnya dalam jam’iyyah Persatuan Islam, mengemban misi menegakkan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagai pelanjut dan pengemban misi Persis, ia harus tampil sebagai generasi yang tershibghah dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, memiliki daya jihad yang tinggi, berilmu dan berakhlaqul karimah.
Sesuai dengan watak alamiahnya yang idealis, kreatif, inovatif, dinamis dan progresif, Pemuda Persis dituntut untuk bersikap responsif terhadap problematika umat, berwawasan masa depan, dan solutif terhadap fenomena keumatan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Membentuk sosok Pemuda Persis yang berwatak dan berkhidmat terhadap sejarah adalah tugas sejarah yang lahir dari pemahaman terhadap sejarah Islam dan umatnya. Sejarah telah mengajarkan bahwa perjuangan pada hakikatnya merupakan perpaduan dan kerjasama yang erat dari seluruh komponen perjuangan, termasuk di dalamnya pemuda. Perjuangan yang tidak mengikutsertakan pemuda adalah perjuangan yang timpang, dan pemuda yang tidak pernah memahami dan memasuki arena perjuangan adalah generasi pemutus garis sejarah dan mengkhianati eksistensinya. Dalam konteks ini, Pemuda Persis dituntut untuk mampu mengenali umat dengan segala problematikanya serta mengenali dan memahami tugas yang diembannya di masa yang akan datang.
Pemuda Persis adalah generasi yang mesti berkiprah pada masa kini dan masa yang akan datang. Kiprahnya harus melangit tetapi juga membumi, mengakar, memahami denyut nadi umat, dan harus mampu mengenali dan memahami problematika yang dihadapinya. Maka kiprahnya di masa yang akan datang akan sangat tergantung pada langkah yang telah dipersiapkannya pada saat ini.
Semoga saja, sidang-sidang yang sedang digelar dalam Muktamar XII sore hingga malam hari ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga hasil-hasil keputusannya dapat mendorong pemuda Persis untuk tampil dalam menghadapi problematika umat dengan tipikal pemuda Ashabul Kahfi di abad modern.
By Tim Sigabah Publika, sigabah.com/beta
Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta
kami bangga jd pemuda persis.
Maaf saya mau kritik, ada yang salah dalam penamaan “iringan music oleh mahasiswa STAIPI”. Itu seharusnya dikoreksi jadi Iringan music Oleh Padus STKIP Persatuan Islam. Mohon kiranya dapat di revisi kembali, karena ini sudah online. Saya minta hak interpelasi untuk mengubah nama itu menjadi Paduan Suara STKIP Persatuan Islam.
Tolong direvisi, yang membawakan lagu di pembukaan Muktamar 12 Pemuda PERSIS itu bukan Mahasiswa STAI PERSIS, tapi Mahasiswa STKIP PERSIS. STAIPI sama STKIP beda. Tks.
Terima kasih atas komentarnya. Insyaa Allah kami revisi.