Preloader logo

OLEH-OLEH DARI TASIK, BUAT PERSIS YANG LEBIH BAIK (Bagian Ke-2)

Event Muktamar Persis XIV di Media Cetak dan Elektronik

Dibanding lima tahun sebelumnya (Muktamar XIII di Jakarta), fenomena Muktamar XIV dengan taburan “bintang” di Kota Tasikmalaya itu cukup memberikan efek positif terhadap “nilai jual” jam’iyyah Persis dalam perkembangan media massa di Indonesia. Kenyataan ini akan lebih transparan apabila kita mengamati berbagai media itu dalam kurun 1 bulan, sepanjang September 2010.

1Sebelumnya, Informasi tentang muktamar Persis XIV, telah muncul di media sejak akhir 2009, melalui tabloid al-hikmah edisi 31 Desember 2009, meskipun isu sentralnya tentang penggantian pucuk pimpinan PP Persis setelah meninggalnya KH. Drs. Shidiq Amin, MBA. Selanjutnya disusul oleh Koran Pikiran Rakyat (edisi Minggu, 11/04/2010) dengan tajuk “Persis akan Gelar Muktamar”, dan Republika (Edisi Senin, 24 Mei 2010) dengan tajuk “Persis Akan Gelar Muktamar XIV”.

Memasuki awal bulan September 2010, muktamar Persis belum mampu menarik perhatian berbagai media cetak di Indonesia. Diawali oleh berita tentang pertemuan para petinggi Persis dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, di kantor Presiden (Republika edisi Kamis, 02 September 2010; Pikiran Rakyat edisi Jumat, 03 Sep 2010). Selanjutnya, tentang Suksesi kepemimpinan Persis (Persatuan Islam) sebagai salah satu agenda utama Muktamar Persis XIV (Pikiran Rakyat edisi yang sama). Dan menjelang Muktamar ke-14 di Tasikmalaya, Persatuan Islam (Persis) menggelar diskusi bersama di Aula Redaksi Pikiran Rakyat, dengan tema: Persis, Islam, dan Budaya (Pikiran Rakyat edisi Kamis, 16 September 2010).

Keadaan menjadi berbeda ketika memasuki pertengahan September 2010, Muktamar Persis edisi ini berhasil menarik perhatian berbagai media cetak di Indonesia sehingga mulai gencar diberitakan selain disemarakan pula dengan berbagai opini yang ditulis oleh pihak eksternal Persis. Radar Tasikmalaya (edisi Sabtu, 18 September 2010) dengan tajuk “10000 Warga Persis Akan Hadiri Muktamar”. Majalah Sabili (Edisi Senin, 20 September 2010) dengan tajuk “Bursa Calon Ketua Persis”. Pikiran Rakyat (edisi Senin, 20 September 2010) memuat opini dengan judul: “Persis Mulai Terpinggirkan” tulisan Dr. Atip Latiful Hayat, Ketua Bidang Jam’iyyah PP Persis, masa jihad 2005-2010. Galamedia (edisi Senin-Selasa, 20-21 September 2010) memuat opini dengan judul: “Persis dan Dakwah Berbahasa Sunda” tulisan salah seorang 2 guru bahasa Sunda, siswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, Pascasarjana (S2) Universitas Pendidikan Indonesia.

Keesokan harinya, Republika (edisi Rabu, 22 September 2010) dengan tajuk: “Gubernur Jabar Lepas Peserta Muktamar Persis”. Majalah Gatra (edisi Rabu, 22 September 2010) menurunkan berita dengan tajuk: “Persis Siapkan Media Center”.

Dan menjelang pelaksanaan Muktamar (25-27 September 2010), Muktamar Persis semakin gencar diberitakan dan disemarakan lagi dengan berbagai opini yang ditulis oleh berbagai pihak, baik eksternal maupun internal Persis. Koran tempo (edisi Kamis, 23 September 2010) menurunkan berita dengan tajuk “Jelang Kedatangan SBY di Tasikmalaya, Helikopter Mulai Patroli”. Dalam waktu yang sama Harian Ekonomi Neraca menurunkan berita dengan judul: “Muktamar Persis XIV Dorong Pertumbuhan Ekonomi”.

Keesokan harinya (Jumat, 24 September 2010), Tabloid al-Hikmah dengan tajuk “Muktamar Persis XIV Digelar”. Majalah Hidayatullah dengan judul “Angklung Warnai Pembukaan Muktamar PERSIS”. PRO3RRI melaporkan dengan tajuk: “Presiden SBY dipastikan hadir”. Koran Tempo dengan tajuk: “Peserta Muktamar Persis Mulai Berdatangan”dan “Persis Tolak Dikaitkan Dengan Terorisme”. Sementara Media Indonesia menurunkan berita dengan tajuk: “Sambut Presiden, PNS Diimbau Berbatik Tasikmalaya”. Kompas dengan tajuk “Malam Ini, Presiden Menginap di Bandung” dan “Besok, Presiden Buka Muktamar Persis”. Adapun Pikiran Rakyat dengan tajuk: “Presiden Akan Hadiri Pembukaan Muktamar Persis” Sedangkan Tribun Jabar dengan tajuk: “Jalan Ir H Juanda Disterilkan Jelang SBY Datang”.

Adapun opini tentang Muktamar Persis XIV ditampilkan oleh Galamedia (edisi Jumat, 25 September 2010) dengan judul: “Menjalankan Keputusan Muktamar” tulisan Amin Muchtar, mantan Wakil Ketua Puslitbang PP (Pemuda) Persis, masa jihad 2005-2010. Dalam waktu yang sama, Pikiran Rakyat menampilkan opini dengan judul “Berislam Ala Persis” tulisan Ibn Ghifarie, alumnus Pesantren Persis Tarogong Garut dan Mahasiswa Pacasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung program religious studies.

3Memasuki hari H Muktamar (Sabtu, 25 September 2010), ratting Persis di mata media massa demikian melambung tinggi, bahkan dapat dikatakan menjadi isu nasional, meski bertahan hanya dalam beberapa hari. Betapa tidak, Muktamar kali ini menjadi topik pemberitaan minimal sembilan media cetak dan tiga stasiun televisi Nasional (TVone, Metrotv, dan TVRI pusat), apalagi publikasi di cyber media.

4Liputan Media elektronik (TV) dimulai Jam 09.58-10.02 oleh TV One dalam acara info terkini. Moment yang disorot adalah kedatangan Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudoyono di arena Muktamar Persis XIV, Tasikmalaya dan saat dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya. TV one meliput kembali acara muktamar dalam acara Kabar siang pukul 12.25-12.29. Tayangan ulang kedatangan Presiden RI, sambutan Gubernur Jabar, dan sambutan Ketua Umum PP Persis Prof. Dr. M. Abdurrahman (hanya Audio). Pidato Presiden RI dan memainkan Angklung sebagai tanda pembukaan Muktamar Persis XIV. Selain itu TV one juga memberitakan pula News sticker dengan judul: Presiden Buka Muktamar Persis di Tasikmalaya.

5Sementara dalam liputan Metro TV pada acara Breking News, pukul 09.58-10.04, hanya saja moment yang disorot adalah wawancara Sudi Silalahi di arena Muktamar Persis soal pemberhentian Jaksa Agung. Demikian pula pada acara Metro Siang pukul 12.15-12.20, moment yang disorot adalah Demo BEM mahasiswa Priangan Timur terhadap kedatangan Presiden.

Pada malam hari, TVRI Pusat dalam acara Warta Dunia pukul 23.00 menyiarkan siaran ulang Muktamar Persis XIV. Moment yang disorot adalah pidato presiden pada acara pembukaan Muktamar Persis XIV.

6Sementara dalam liputan Koran Nasional, Media Indonesia menurunkan berita secara berturut-turut dengan tajuk: “Calon Ketua Umum Persatuan Islam Harus Bisa Bahasa Asing”. “Presiden Tiba di Tasikmalaya”. “Tamu Undangan Muktamar Persis Kehausan”. “Presiden Buka Muktamar Persis”. “KAMMI Tasikmalaya Surati Presiden.”

Kompas dengan judul: “Presiden Buka Muktamar Persis”. Koran tempo dengan judul: “Persis Gelar Muktamar XIV” TEMPO Interaktif dengan judul: “Presiden Diagendakan Buka Acara Muktamar Persis di Tasikmalaya” dan “Presiden Buka Muktamar Persis”. Suara Merdeka dengan judul: “Presiden Buka Muktamar Persis” Republika: “Presiden Buka Muktamar Persis”. Pikiran Rakyat: “Presiden Hadiri Pembukaan Muktamar XIV Persis” dan “Puluhan Mahasiswa BEM Priatim Lakukan Unjuk Rasa”. Galamedia: “SBY Akan Buka Muktamar Persis”. Tribun Jabar: “Presiden Minta Persis Lebih Aktif” dan “Maman Calon Terkuat Ketua Umum Persis”. Majalah Hidayatulloh: “Pembukaan Muktamar Persis Terasa Istimewa Karena Dihadiri Presiden”

Sedangkan PRO3RRI melaporkan dengan judul: “Presiden Susilo Bambang Yudoyono Pagi Ini Membuka Muktamar Ke 14 PERSIS Di Tasikmalaya” dan “Sekitar 10.000 Anggota/Simpatisan PERSIS Se Indonesia Ramaikan Muktamar Ke 14”

Selain liputan berita, Informasi tentang Persis edisi Sabtu, 25 September 2010, disemarakan pula dengan berbagai opini yang ditulis oleh pihak internal dan eksternal Persis. Adapun opini itu ditampilkan oleh Pikiran Rakyat dengan judul: “Persis dan Demokrasi” tulisan KH. Drs Uus M Ruhiat (anggota Dewan Hisbah PP Persis). Republika dengan judul “Perjalanan Persis” tulisan H.Deni Nurdyana, M.Si (Ka Humas Panitia Muktamar Persis XIV). Galamedia dengan judul: “Formulasi Persis” tulisan Andri Ridwan Fauzi (Wartawan Galamedia).

Bagi para pengamat media, faktor pemicu naiknya ratting Persis di media edisi Sabtu, 25 September 2010, itu tentu saja akan mudah ditebak, yaitu kehadiran RI 1 dan taburan “bintang” di arena muktamar itu yang menjadi factor pendorong naiknya “nilai jual” Persis di mata media. Kenyataan ini akan lebih transparan apabila kita mengamati liputan berbagai media itu pada edisi-edisi selanjutnya.

Edisi Ahad, 26 September 2010, tidak ada satu pun stasiun TV yang meliput atau memberitakan Muktamar Persis XIV. Sementara dalam liputan Koran edisi itu, Pidato Presiden RI tampaknya masih menjadi sorotan media, selain kehadiran tokoh Nasional lainnya di Muktamar Persis itu, yakni JK (Yusuf Kalla) dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Koran tempo menurunkan berita dengan judul:”Presiden Minta Umat Islam Jauhi Kekerasan”. Jawa Pos dengan judul: “Ajak Umat Tampilkan Wajah Islam yang Teduh” dan “Buka Muktamar Persis, SBY Main Angklung” Republika dengan judul: “Presiden: Ciptakan Rasa Aman” Kabar Indonesia dengan judul: “Presiden Buka Muktamar XIV Persis di Kota Tasikmalaya” Galamedia dengan judul: “Presiden SBY Buka Muktamar Persis XIV”

Kehadiran Mantan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla diarena Muktamar kali ini menarik perhatian kalangan media Massa. Berita Jatim menurunkan berita dengan judul: “Di Muktamar Persis, JK Ceramah Ekonomi”. Pos kupang dengan judul: “Pencerahan JK di Muktamar Persis”. Tribun Jabar dengan judul: “JK: Metode Dakwah Harus Berubah”. 7 Sedangkan kehadiran Anas diliput oleh Tribun Jabar edisi hari itu dengan judul: “Anas Bantah Demokrat Merapat dengan Persis.”

Meskipun demikian, acara muktamar masih “diminati” oleh sebagian kalangan media edisi hari itu. Media Indonesia menurunkan berita dengan judul: “Bakal Calon Ketua Persis Miliki Kesamaan” dan “Tamu dan Peserta Muktamar Kehausan”. Republika dengan judul: “Tiga Tokoh Ramaikan Bursa Ketum Persis”, “Kandidat Ketum Persis Sepakat Tingkatkan Kualitas Pendidikan”, dan “LPJ Ketum Persis dan Persitri Diterima”. Tribun Jabar dengan judul: “Maman dan Atip Siap Jadi Ketua”

Selain liputan berita, Informasi tentang Persis edisi Ahad, 26 September 2010, disemarakan pula dengan berbagai opini yang ditulis oleh pihak eksternal Persis. Republika, dalam rubrik Islam Digest: Hujjatul Islam, dengan judul: “Ahmad Hassan Sang Guru Utama Persis” dan “Gerakan Tajdid Ala Ahmad Hassan”, keduanya ditulis oleh Nidia Zuraya

Memasuki edisi Senin, 27 September 2010, informasi Muktamar Persis kembali diliput oleh salah satu televisi Nasional, yaitu TV one dalam acara Kabar terkini, pukul 22:08. Moment yang disorot saat penghitungan suara pemilihan Ketua Umum Persis Masa Jihad 2010-2015.

Sementara dalam liputan koran edisi itu, kehadiran JK dan Anas masih menjadi sorotan media, di samping berita suka cita tentang terpilihnya ketua Umum PP Persis definitive, juga berita duka cita bagi keluarga besar Persis dengan tewasnya salah seorang peserta Muktamar.

Koran Kompas menurunkan berita dengan judul: “Jusuf Kalla: Kembangkan 8 Kewirausahaan”. Koran Surya dengan judul: “JK Beri Pencerahan Muktamar Persis”. Pos kota dengan judul: “Ketua PMI Pusat Disambut Danlanud Wiriadinata”. Koran Jakarta dengan judul: “JK Hadiri Muktamar Persis”. Sementara Kantor berita Antara dengan judul: “’Organisasi Islam agar miliki pemikiran maju” dan “Anas Kunjungi Muktamar Persis Di Tasikmalaya”

Acara muktamar masih tetap “diminati” oleh sebagian kalangan media edisi hari itu. Tempo interaktif menurunkan berita dengan judul: “Dua Kandidat Calon Bertarung Perebutkan Ketua Umum Persis” dan “Muktamar Persis XIV Habiskan Dana Rp 1,8 Miliar”. Majalah Hidayatullah: “Peserta Muktamar Mulai Sebut Calon Ketua Umum Persis” Gatra: “Muktamar ke-XIV: Persis Rekomendasikan 22 Poin Isu Nasional”. Republika: “Lela Sa’adah Menakhodai PP Pemudi Persis”. “Prof Maman Unggul di Putaran Pertama”. “Persis tak Tolelir Perampokan dengan Dalih Jihad”. Dan “Prof Maman Akhirnya Pimpin Persis”. Isu yang sama dimuat dalam Kantor Berita Antara dengan judul: “Maman Ketua Umum Persis 2010-2015”. Sriwijaya Post: “Maman Ketua Umum Persis”. Dan Kabar Indonesia: “Maman Jadi Ketua Umum Persis 2010-2015”. Sedangkan Pikiran Rakyat menurunkan berita dengan judul: “Persis Hendaknya Menjaga Jarak”.

Selain berita tentang Muktamar, media massa melaporkan pula juga berita duka cita bagi keluarga besar Persis dengan tewasnya salah seorang peserta Muktamar. Kantor Berita Antara meliput dengan judul: “Peserta Muktamar Persis Tewas Tergilas Truk”. Kompas: “Satu Peserta Persis Tewas Tertabrak Truk”. Pos Kupang: “Peserta Muktamar Persis Tewas Tergilas Truk”. Tribun Jabar: “Peserta Muktamar Persis Tewas Tertabrak Truk” dan “Perserta Muktamar XIV Persis Doakan Sandi”, dan Banjarmasinpost: “Peserta Muktamar Persis Tewas Tergilas Truk”

Selain berita, opini tentang Persis masih hadir di Koran Pikiran Rakyat dengan judul: “Persis dan Persoalan Bangsa”, tulisan Yadin Burhanudin, Staf pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung

Memasuki edisi Selasa, 28 September 2010, event Muktamar Persis tampaknya sudah tidak “diminati” oleh media elektronik (TV). Dengan demikian, daya tawar Persis di mata Media Elektronik hanya bertahan sekitar dua hari.

9Sementara daya tawar Persis di mata media cetak, masih bertahan meski ratting-nya agak menurun. Di samping itu isu yang diangkat relative sama dengan edisi sebelumnya. Kompas menurunkan berita dengan judul: “Pemerintah Didesak Berantas Korupsi” dan “Maman Kembali Memimpin PP Persis”. Koran Tempo: “Maman Abdurahman Pimpin Persis”. Pikiran Rakyat: “Maman Abdurrahman Kembali Pimpin Persis”. Media Indonesia: “Muktamar Persis Habiskan Rp 1,8 Miliar”. Radar Tasikmalaya: “KH Maman Pimpin Lagi Persis”. Majalah Hidayatullah: “Dr. Maman Abdurrahman Terpilih Kembali Jadi Ketum Persis”. Kantor berita Antara: “Maman Ketua Umum Persis 2010-2015 Terpilih”.

Selain berita, opini tentang Persis masih hadir di Koran Republika dengan judul: “Persis Masa Depan”, tulisan LamLam Pahala, Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam. Terakhir, Pikiran Rakyat menutup liputannya tentang Persis melalui Tajuk Rencana dengan judul: “Buah Amal Persis”

Tampaknya edisi Selasa, 28 September 2010, menjadi akhir dari daya tawar Persis di mata Media. Karena pada edisi selanjutnya, berita atau informasi tentang Persis tidak muncul kembali di media manapun, kecuali media internal Persis.

By Amin Muchtar, sigabah.com/beta

 

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}