Selama ini penganut Syiah mengklaim bahwa Syiah merupakan golongan atau madzhab dalam Islam, padahal mereka sebenarnya hanya bersembunyi dibalik kata Ahlul Bait. Ahlul Bait yang sebenarnya, yakni ulama yang secara konsekuen mengikuti jejak Rasulullah SAW. Sedangkan ajaran Syiah banyak bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW baik dalam masalah pokok maupun cabang.
Keberadaan Syiah di Indonesia sampai dengan saat ini semakin leluasa menunjukan eksistensinya. Salah satunya, dengan didirikannya organisasi mayarakat (ormas) Ahlul Bait Indonesia (ABI) pada 2011.
Selain itu, untuk mengenalkan ajaran Syiah kepada pengikut Syiah dan masyarakat umum, mereka menerbitkan buku-buku yang memuat paham-paham Syiah. Salah satu buku yang menjelaskan gambaran tentang Syiah, yaitu Buku Putih Madzhab Syiah Menurut Para Ulamanya yang Muktabar. Buku yang diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat ABI 2012 itu mendapatkan respons yang baik dari masyarakat, ditandai dengan buku tersebut sudah beberapa kali cetak ulang.
Namun, bila ditelaah lebih mendalam, gambaran tentang Syiah yang dijelaskan dalam Buku Putih Madzhab Syiah tidaklah menmampilka data dan fakta yang sesungguhnya.
Buku yang ditulis oleh Amin Muchtar ini berupaya membongkar topeng ketidakjujuran Syiah tersebut dengan cara melakukan penelitian dan pembedahan terhdap Buku Putih Madzhab Syiah dengan merujuk langsung kepada sumber asli buku-buku Syiah. “Bagi orang awam pengikut Syiah atau para ustaz mereka yang tidak mengetahui kandungan kitab-kitab Syiah, Buku Putih Madzhab Syiah dapat dianggap ‘benar’ dan menganggap seperti itulah gambaran akurat tentang Syiah. Akan tetapi, bagi yang paham kitab-kitab Syiah, buku itu dipandang tidak benar karena tidak seperti itu gambaran akurat tentang Syiah.” (hlm. 99)
Menurut penulis, ketidak benaran pertama dan utama pada buku ini terindikasi, antara lain, tidak transparan dalam menampilkan data dan informasi yang sebenarnya. Selain itu, pembajakan istilah “jumhur ulama Syiah”.
Dalam buku ini dipaparkan dengan jelas dan gamblang tentang perbedaan yang jauh antara ajaran Syiah dan ajaran Islam. Buku Bantahan Terhadap Buku Putih Madzhab Syiah ini secar garis besar memuat kerancuan konsepsi metodologis hadis kaum Syiah, karekteristik kitab al-Kafi (kitab rujukan utama kaum Syiah), dan sikap penulis Buku Putih terhadap al-Kafi, taqiyyah, atau ilmiah.
Kehadiran buku ini sangat penting di tengah perkembangan pesat ajaran Syiah di Tanah Air. Dengan adanya buku itu diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi sebenarnya tentang Syiah dan dapat terhindar dari bahaya kesesatan Syiah. Selain itu, para pengikut Syiah yang masih awam dapat terbebas pula dari lingkaran kesesatan Syiah.
Sepert ditegaskan Prof. M Abdurrahman MA, Ketua Umum PP Persatuan Islam Masa Jihad 2010-2015, saat memberi kata pengantar buku ini, “Dengan disusunnya buku Hitam di Balik Putih: Bantahan terhadap Buku Putih Madzhab Syiah akan semakin terungkap kebohongan-kebohongan Syiah Rafidhah, termasuk yang ada dan berkembang di Indonesia saat ini yang ormasnya IJABI (Ikatan Ahlul Bait Indonesia). Buku karya Amin Muchtar dapat menjadi rujukan dalam membendung ajaran Syiah ar-Rafidhah yang sesat dari bumi NKRI Ahlus Sunnah wal Jamaah.”
Penulis: Irwan kelana, editor: hafidz muftisany
Sumber: Republika, Dialog Jumat, Jumat, 13 Pebruari 2015, hlm. 8