Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengkritik langkah Sandiaga Uno terkait maju sebagai calon wakil presiden.
Guntur menyebut Sandi bukan sebagai pejabat publik, tetapi lebih tepat disebut petualang politik. Pernyataan ini diungkap Guntur di stasiun televisi iNews beberapa waktu lalu.
Pasalnya, kata Guntur, Sandi belum menyelesaikan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, tetapi sudah memilih jabatan yang lebih tinggi, yakni sebagai wakil presiden.
“Menurut saya mas Sandi ini lebih kepada petualang politik bukan sebagai pejabat publik.
beliau itu baru jadi Wagub DKI setelah Pilkada DKI yang penuh dengan huru-hara, ayat dipakai, mayat diancam, ternyata dalam wkatu 10 bulan beliau sudah mencari jabatan yang lebih tinggi,
ini yang saya sebut sebagai petualang politik bukan sebagai pejabat publik,
bagaimana kita bisa menyerahkan nasib kita kepada petualang politik bukan sebagai pelayan publik ini jadi pertanyaan besar bagi saya,” kata Guntur Romli.
Pernyataan Guntur Romli tersebut disindir netizen. Akun @Maulana_Tigor menilai, Guntur Romli tengah menyindir calon presiden yang dia dukung, yakni Jokowi.
Seperti diketahui, sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga mundur dan memilih untuk maju menjadi Presiden.
Pernyataan siRomlah ini sebenarnya menampol Capresnya sendiri!
Padahal Jokowi yg duluan melompat kePresiden sblm jabatannya habis diGub DKI.
Artinya,Jokowi itu yg lebih duluan sebagai Petualang Politik..?
😁#2019GantiPresiden
Sudah Saatnya #PrabowoSandi pic.twitter.com/vzRq6aJU4e— 🇲🇨MT🔝🆔🇵🇸 (@Maulana_Tigor) October 18, 2018
Tak hanya dari netizen, pernyataan Guntur Romli juga mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Twitter.
“Ini logika yg merusak pak @jokowi karena nyalahin @sandiuno padahal maksudnya nenbak gubernur DKI sebelumnya kan?
Waspada logika yg punya efek karambol dan bilyar.…” tulis akun Fahri Hamzah. (Ren)
sigabah.com | swararakyat.com