Preloader logo

Sandiaga Doakan Jokowi Mampu Atasi Pelemahan Rupiah

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mengatasi pelemahan Rupiah. Dia juga mengajak masyarakat untuk membantu pemerintah mengatasi pelemahan Rupian melalui berbagai cara dan tidak mencampurkan masalah ekonomi dengan politik.

“Saatnya kita bersatu untuk membantu pemerintah, jangan lagi mencampurkan urusan politik dengan ekonomi,” kata Sandiaga usai Prosesi Adat “Tepuk Teoung Tawar” di Pekanbaru, Selasa (4/9/2018).

Hal itu dikatakannya menanggapi pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah yang hampir mencapai angka Rp15 ribu/dolar AS.

Menurut dia, jika masyarakat tidak bersatu, maka dampak ekonomi juga akan terasa. Diantaranya harga, biaya, dan beban hidup juga akan melonjak tinggi.

Selain itu, kata dia, perusahaan juga harus dibantu dalam masalah ini, karena arus kas, kebutuhan bahan baku, biaya produksi, dan hutang terkait dengan dolar.

“Maka kita bantu mereka agar tidak mengurangi lapangan pekerjaan dan tidak sampai pemutusan hubungan kerja (PHK). Hemat arus kas, lakukan efesiensi, dan kencang ikat pinggang,” ujar Sandiaga.

Sandiaga berharap pemerintah juga terus mengurangi pemborosan dan mulai menata ulang. Untuk kebijakan moneter, lanjut dia, saatnya meningkatkan suku bunga lagi karena kalau terus seperti ini dampaknya akan sangat dirasakan masyarakat.

“Jadi kita tak usah bicara politik, kita fokus bicara ekonomi dan pemerintah mesti dibantu. Yang perlu terjadi adalah perubahan struktural bukan hanya temporer,” ujarnya.

Kepada masyarakat, ia meminta dilakukan suatu gerakan mengonsumsi produk lokal. Hal ini untuk bisa mengurangi ketergantungan produk impor.

“Kita doakan Pak Jokowi, jangan lihat dari sisi politik, tapi dengan keadaan seperti ini negara harus bersatu. Ini saatnya memperkuat ketahanan perekonomian kita, dan memastikan dampaknya ini tidak masuk ke krisis,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.[tsc]

sigabah.com | gelora.co

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}