Preloader logo

TERNYATA, SEMAR TAK BERDAYA

PURWAKARTA (sigabah.com)—Patung tokoh pewayangan Semar di pertigaan Jalan Basuki Rahmat—Ahmad Yani roboh, Kamis (21/4) siang. Sebelumnya, patung Arjuna di Situ Wanayasa dibakar orang tak dikenal. Seperti dikutip Tribunjabar robohnya patung Semar yang menjadi icon Purwakarta tersebut menimpa kendaraan Toyota Yaris dengan nomor polisi T 1543 AQ yang sedang melintas.

Belum diketahui penyebab pasti robohnya patung Semar sekitar pukul 14.00 WIB tersebut. Terlebih saat kejadian cuaca sedang cerah. Tidak ada angin maupun hujan, jika dikaitkan dengan gejala cuaca buruk.

Kapolsek Purwakarta Kota Kompol Agus Suryana mengatakan patung itu roboh karena kondisi fisik bangunan patung yang sudah keropos. “Ini murni roboh bukan dirobohkan orang. Banyak orang yang lihat kok,” ujar Kapolsek.

Unit identifikasi dari Polres Purwakarta langsung memeriksa sekitar lokasi kejadian. Fondasi patung sendiri digenangi air.

Peristiwa robohnya patung Semar di Purwakarta, Jawa Barat yang terjadi Kamis siang itu  menjadi isu sensitif. Pasalnya, keberadaan patung-patung tokoh pewayangan yang sengaja dibuat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi itu ditentang sebagian masyarakat, karena dianggap melanggar norma agama.

KH Muhammad Syahid Joban, pimpinan Majelis Manhajus Sholihin Purwakarta meminta semua pihak untuk instropeksi diri atas kejadian robohnya patung Semar.

“Azab kecil patung semar runtuh disaat cuaca cerah. Bila Allah Swt. berkehendak tak ada salah satu makhluk ciptaanya yang dapat menghalanginya,” kata Kiai Syahid seperti dikutip Voa-Islam dari akun Facebook miliknya, Kamis (21/4/2016).

Kiai Syahid Joban meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Untuk Polres Purwakarta usut tuntas kenapa sampai terjadi runtuhnya patung semar? Atau menunggu hingga patung Bima atau patung Soekarno runtuh kemudian? Usut siapa pembuat patungnya, usut siapa yang punya idenya. Usut siapa yang memberikan izinnya karena tidak sesuai GSB (Garis Sepadan Bangunan) dan usut anggarannya,” ujar Kiai Syahid.

Kiai Syahid melanjutkan, “Polisi jangan hanya bisa diperalat oleh penguasa tapi lihatlah kepentingan dan keselamatan jiwa masyarakatnya. Jangan diam!

Sumber: voa-islam.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}