Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Aceng Zakaria menerima kunjungan silaturahim Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra (YIM) ke kantor PP Persis di Bandung, Sabtu (10/11/2018). Hadir dalam silaturahim tersebut beberapa orang baik dari pihak YIM ataupun PP Persis.
Polemik yang terjadi menyusul Ketua Umum PBB saat menyatakan diri menjadi pengacara hukum paslon presiden no urut 1 Jokowi – Ma’ruf dikonfirmasi saat silaturahim.
Dihadapan para tasykil PP Persis dan perwaklian dari Partai Bulan Bintang, KH Aceng Zakaria menyampaikan, bahwa ungkapan “Segenggam kekuasaan bisa mengalahkan segudang ilmu pengetahuan” ternyata betul sekali, dan “menunjukkan bahwa kekuasaan itu harus dimilki” paparnya.
Ketua Umum PP Persis juga menegaskan, bahwa dirinya sering menyampaikan kepada umat bahwa ada tiga faktor yang menjadi pokok dalam menggapai kekuasaan.
“Kekuatan iman, kekuatan politik dan kekuatan ekonom” tegasnya.
KH Aceng juga mengibaratkan kekuasaan dengan contoh, bahwa ulama tidak bisa menangkap polisi yang berbuat salah tetapi polisi bisa menangkap ulama yang berbuat salah. “Itu disebakkan karena kekuasaan” tuturnya yang disambut tawa hadirin.
Terkait Ketua Umum PBB menjadi pengacara calon pasangan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin, beliau menyampaikan bahwa hal itu kita serahkan kepada YIM, “Saya menilai YIM adalah ahli hukum dan juga tokoh politik yang mengerti perkembangan politik sekarang ini, tentunya memiliki pertimbangan-pertimbangan yang lain ketika mengambil keputusan tersebut” tegasnya.
KH Aceng bersyukur kepada YIM yang telah menjelaskan berbagai hal terkait isu politik kepada PP Persis, terutama seputar YIM menjadi pengacara Jokowi – Ma’ruf, yang tentunya belum bisa diterima oleh semua pihak, apalagi orang yang awam akan politik.
“Apalagi janji YIM akan menguatkan para calon legislatif akan diperbanyak di DPR pada pemilihan legislatif tahun 2019 mendatang,” tambahnya.
Diakhir sambutannya Ketua Umum PP Persis mengutip sebuah ayat Quran yang artinya ”Janganlah menjadi pembela orang yang dzolim”.
Beliau pun menegaskan, percaya sepenuhnya kepada YIM, karena tidak mungkin membela yang salah.
“Tetap berdiri pada koridor hukum yang berlaku, dan itulah harapan kami” tegasnya. (HL/RFY/JJ)
tulisan ini telah diunggah di laman persis.or.id
