Preloader logo

PERSIS SIAPKAN 400 HAFIZ, 200 AHLI TAFSIR DAN 100 PAKAR SYIAH

sssBandung-(SiGabah.com) Kembali kepada Qur’an dan Sunah adalah slogan Persis dalam menyampaikan dakwahnya, mengajak umat Islam agar kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, ajaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis Sahih. Slogan tersebut cukup berhasil membangun kesadaran umat pentingnya beragama dengan sumbernya yang asli. Dalam hal ini, Persis berhasil menanamkan dan menyebarkan ajaran Al-Qur’an dan Sunah terutama di tengah masyarakat Indonesia.

Meski upayanya menuai hasil yang cukup menggembirakan, kader Persis belum merasa puas dengan torehan prestasinya itu. Segudang mimpi masih terus diupayakan agar dapat terwujud. Bahkan sejumlah kader Persis telah berupaya melakukan terobosan guna menyiapkan kader-kader yang bisa melanjutkan dan mengembangkan dakwah Islam melalui dakwah Persis. Beberapa agenda yang tengah disusun antara lain Tahfiz, Pusat Studi Tafsir dan Hadis, dan Pesantren Ahlul Bait.

“Kita punya pesantren lebih dari 200. Dua orang saja dari tiap pesantren kita kumpulkan, 2 sampai 3 tahun kita bisa punya 400 hafiz dan hafizah,” terang mantan Ketua Umum Pemuda Persis, Jeje Zaenudin baru-baru ini.

“Setelah ini tercapai, kita meningkat ke tahfiz hadis,” tambahnya.

Sementara itu, Atip Latifulhayat bertekad untuk mencetak ulama-ulama yang konsen di bidang tafsir. Dirinya yakin akan mudah bagi Persis untuk melahirkan ahli tafsir. Untuk mewujudkannya, Atip siap membuka Pusat Studi Ilmu Tafsir.

“Kita ini ormas Islam yang besar, komitmen kembali pada Qur’an dan Sunah. Tapi sayang sampai sekarang kita belum punya lembaga yang fokus mengkaji Al-Qur’an. Perlulah kita punya lembaga kajian Al-Qur’an,” katanya.

Atip melanjutkan, setidaknya dari 20 Pimpinan Daerah Persis diambil 10 orang saja untuk diberikan pendidikan ilmu tafsir. Maka Persis akan punya ahli tafsir minimal 200 orang.

“Beri saya waktu 5 tahun, maka yang 200 orang ini akan menjadi mujahid-mujahid Persis,” tantang Atip.

Kader Persis lain, Amin Muchtar, tak mau ketinggalan. Pakar Syi’ah ini mengatakan, saat ini dirinya tengah menyiapkan lembaga pendidikan yang khusus menyiapkan para pakar Syi’ah. Kepekaan para pendahulu Persis dalam merespon aksi Syi’ah, kata Amin, harus dijaga. Dan itu perlu ada pendidikan khusus.

“Apalagi sekarang Syi’ah berkembang, ini tidak boleh dibiarkan. Kita harus sadarkan umat agar tidak terjerumus pada aliran yang bisa merusak Islam,” katanya.

“Untuk itu Syi’ah harus dipahami dengan mendalam, agar tidak keliru memahami Syi’ah,” tambahnya. (Abdullah Rexy/persisalamin.com)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}