Preloader logo

Penggalangan Dana Pemilu Dikritik, Gerindra: Emang Sumber Dana Kampanye Jokowi dari Mana?

Politisi Partai Gerindra Harry Poernomo mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan partainya merupakan salah satu solusi pendanaan yang wajar dilakukan.

Menurutnya, hal tersebut biasa dilakukan di negara-negara maju dalam berdemokrasi.

“Iya, (itu) sebagai salah satu solusi pendanaan Pilkada maupun Pilpres nanti. Cara- cara seperti ini lazim dilakukan di negara lain terutama yang pelaksanaan demokrasinya sudah lebih maju,” ujar Harry kepada wartawan, Senin (25/6/2018).

Harry pun memastikan, bahwa semua penggunaan dana yang dikumpulkan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2019 dan akan dipertanggungjawabkan melalui lembaga auditor akuntan publik.

“Cara ini juga tidak melanggar UU pemilu dan  peraturan KPU. Lagipula calon presiden semua tidak mungkin punya cukup uang untuk membiayai kampanyenya sendiri,” ungkap dia.

Karena itu, Harry mengaku tak habis fikir dengan banyaknya cibiran yang dilontarkan oleh lawan-lawan politik Prabowo pada Pilpres 2019 nanti.

Harry bahkan balik menyentil sumber pendanaan petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga akan maju pada Pilpres 2019 nanti.

“Apakah Jokowi punya cukup uang untuk kampanye nanti? Pasti dibantu sponsor baik yang tertutup atau yang terlaporkan maupun terbuka/dilaporkan,” kata dia.

“Bahkan calon presiden Amerika pun minta/disumbang para pendukungnya. Jokowi juga bagi- bagi sembako (saat ini) juga memakai dana negara (APBN) resmi,” sindir dia lagi.

Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui akun resmi Facebooknya mengumumkan aksi penggalangan dana dari masyarakat.

Penggalangan dana tersebut menurut Prabowo untuk membiayai perjuangan politiknya di Pemilu 2019 mendatang. (Alf)

sigabah.com | teropongsenayan.com

There is 1 comment
  1. makasih admin artikelnya sangat membantu

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}