Preloader logo

Muthala’ah Buku “Periwayat Syi’ah” Karya Dr. Alwi Bersama Santri (Kriteria Ahli Bid’ah)

Santri pesantren Ibnu Hajar Kls PKU Thabaqah Ula (Angkatan I) mesti bersikap i’tidal terhadap produk pemikiran seseorang atau suatu kelompok. Wujud sikap itu dgn telaah karya secara tuntas.

Dalam sepekan terakhir, santri PKU melakukan uji banding hasil pembacaan Dr. Alwi tentang Kriteria Ahli Bid’ah dan kritik pakar hadis Sunni terhadap riwayat Ahli Bid’ah.

Soal Ahli Bid’ah, Dr. Alwi tidak banyak mengelaborasi kriteria Ahli Bid’ah, terutama versi Imam Al-Bukhari-Muslim, padahal kriteria ini penting sebagai tolok ukur seorang pewarta hadis tepat dan tidaknya dikategorikan sebagai Ahli Bid’ah, khususnya dalam Shahih Al-Bukhari-Muslim. Dr. Alwi hanya menyatakan: “Prinsip yang dicanangkan oleh ulama Sunni, bahwa yang menyelisihi mereka akan dikategorikan ke dalam ahli bid’ah, sebagaimana mereka menamakan kelompoknya dengan Ahlu Sunnah.” (Hlm. 27)

Sementara soal kritik pakar hadis Sunni, dalam pembacaan Dr. Alwi, Ahli Bid’ah dibagi menjadi tiga kelompok: (a) Riwayat yang datang dari ahli bid’ah akan ditolak secara mutlak, dan menjadikan bid’ah sebagai kecacatan pada keadilan periwayat (hlm. 28), (b) Riwayat yang datang dari ahli bid’ah akan diterima secara mutlak. Mereka yang menyatakan tidak mengkafirkan seorang ahli bid’ah berpendapat bahwa riwayat yang datang dari ahli bid’ah seluruhnya dapat diterima jika memenuhi kriteria diterima riwayatnya walaupun mereka kafir atau fasik karena penakwilan (hlm. 29), (c) Riwayat yang datang dari ahli bid’ah akan diterima namun bersyarat. Dalam pembacaan Dr. Alwi, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, antara lain: C.1. Jika bid’ahnya kecil (sughra) diterima, namun bid’ah besar (kubra) maka riwayatnya ditolak. C.2. Jika periwayat sebagai propagandis yang menyampaikan narasi demi mengokohkan eksistensi alirannya, maka akan ditolak, namun jika tidak, maka diterima (hlm. 31)

Tepat dan tidaknya hasil pembacaan Dr. Alwi, dapat dibanding dengan pembacaan teks asli pendapat para ulama Sunni soal kriteria Ahlu Bid’ah dan status riwayatnya, khususnya Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitabnya Hady As-Sariy, Mukaddimah Fath Al-Baari

#hikmahsafaridakwahdewanhisbah #majalahraudhah #raudhah_ilmi #pesantrenibnuhajar #dialogislamgaruda #mataholangcenter #pesantrensastra #madrasahpena #adzdzikro #ufichanel #Majalahrisalah #persistvchannel
#persis #persisistri #pemudapersis #pemudipersis #himapersis #himipersis
#hippipersis #brigadepersis #sigabpersis #KBIHPersis #karyaimtaq #KKBHPersis #pzupersis #IPP_IPPI #persispers #persisphotography #AstronomPersis #jihadpersis #unipi #staipi

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}