Preloader logo

Expo UKMJ Pemuda Persis: Niaga Berdaya, Dakwah Berjaya

Cahaya mentari menyemburat, menembus awan putih pagi hari. Langit tampak jernih memesona diikuti bulatnya sinar yang kian meninggi. Hangat mentari kian memanjakan para pengunjung,  menghangatkan Sabtu pagi dengan balutan tekad suci. Puluhan bendera terpancang teguh, berkelebat, mengibaskan juta-juta harap para pejuang. Nyanyian peneguh hati menggema di atas langit Sabilulungan. Kami Pemuda Pembela Agama… Sebuah penegas langkah jihad Pemuda Persatuan Islam dalam membela Agama Allah Swt. dan meneruskan perjuangan Rasulullah Saw.

Di pagi yang penuh rasa syukur itu, PD Pemuda Persis Kab. Bandung membuka acara “Bandung Expo Usaha Kecil Menengah Jam’iyyah (UKMJ)”. Acara yang digelar di Bale Rame Sabilulungan, Soreang (22-23/10/2016) tersebut dihadiri oleh Pimpinan Cabang (PC) dari berbagai daerah di Kab.Bandung. Dan diikuti oleh puluhan UKM yang memiliki produk fashion, kuliner, buku, kitab, dan kerajinan tangan. Selain itu, untuk menarik para pengunjung, penyelenggara menyajikan beragam acara, seperti lomba-lomba, seminar, dan pentas seni.

 “Acara ini merupakan ajang syi’ar Islam, serta bentuk dedikasi kami kepada jama’ah dan masyarakat Kabupaten Bandung, terutama pelaku wirausaha, pelajar dan generasi muda, sehingga diharapkan dapat termotivasi dan menumbuhkembangkan potensi kreativitas dan produktivitas bagi umat Islam dan masyarakat pada umumnya,“ papar Sopan Ansyari, Ketua Pelaksana Bandung Expo UKMJ 2016.

“Semoga upaya kecil ini menjadi bagian kontribusi dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri, berdaya saing, dan religius, yang dengannya kita dapat meraih keridhoan dan keberkahan dari Allah Swt,” tambah Sopan menyampaikan harapannya.

Suara marching band bergemuruh, puluhan santri Pesantren Persis 60 Katapang berjalan perlahan menuju arena. Sang mayoret memainkan tongkat, mengatur ritme. Mereka memainkan alat musik dengan ritmis. Tak lama kemudian, puluhan pendekar berlarian dari arah belakang menuju arena atraksi. Mereka melompat, salto, hingga duel satu lawan satu. Suasana terasa seperti di film-film laga era Bruce lee. Para pendekar yang tergabung dalam Shurulkhan tersebut berasal dari PPI 34 Cibegol, PPI 259 Pangalengan, PPI 45 Rahayu. Usai atraksi Shurulkhan, pengunjung masih harus mendapat kejutan dari TK Istiqamah 1 Katapang yang menampilkan penampilan seni angklung yang memukau.

Dalam pembukaan, Pemerintah Kabupaten Bandung yang diwakili Sekretaris Daerah, Ir. Sofyan Nataprawira, menyampaikan dukungannya terhadap acara Expo UKMJ. Pemkab menyampaikan bahwa acara yang digagas Pemuda Persis relevan dengan program Pemkab dalam upaya pengembangan UKM. Selain itu, Pemkab menyampaikan ucapan terimakasih kepada Persis, karena eksistensinya telah banyak berkontribusi bagi misi Pemkab yang ingin menjadikan Kabupaten Bandung sebagai kota religius.

Sebelumnya, Subhan Mufti, Ketua PD Pemuda Persis Kab. hBandung menyampaikan, “Expo adalah wasail menuju kejayaan da’wah, karena di Indonesia tantangan penghancuran atau penghentian berlangsungnya penerapan syari’at Islam dilakukan oleh para pengusaha.” Subhan menambahkan bahwa pengusaha muslim tidak boleh kalah oleh para konglomerat kafir. Dominasi ekonomi yang selama ini dikuasai oleh kaum kafir–kapitalis, haruslah diimbangi oleh umat Islam. Maka Subhan menyeru agar para pengusaha Persis mampu menunjukan pada Musuh-musuh Islam bahwa Persis mampu berdaya saing.

Senada dengan Subhan Mufti, Ketua PD Persis Kab.Bandung, H. Cucu Khalid yang juga seorang pengusaha, menyampaikan bahwa tujuan menjadi pengusaha haruslah merupakan tujuan dakwah. “Berdagang untuk kepentingan dakwah, memajukan jam’iyyah,” ungkap Cucu Khalid

Acara yang dilangsungkan pada hari pertama (22 Oktober), di antaranya adalah Tabligh Akbar oleh KH. Zae Nandang, Anggota Dewan Hisbah PP. Persis, bincang-bincang Buku Tauhid Hasan oleh Hilman Indrawan dan Aldy Istanzia, Bedah Buku Remaja Ideal oleh Abu Nabhan, lomba-lomba, penampilan musik dari Abcoutic, Bobodoran dari PPI 34 Cibegol, dan Wayang golek dari PC. Pemuda Persis Baleendah.

Lomba yang diselenggarakan di hari pertama adalah lomba Menggambar, Mewarnai, Karya Tulis Ilmiah, dan Menulis Cerpen. Sedangkan lomba foto dan memasak dikerjakan sebelum Expo berlangsung. Antusiasme peserta dalam mengikuti lomba cukup tinggi. Semisal dalam lomba foto dan lomba menulis cerpen. Peserta lomba foto diikuti oleh 33 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan jumlah kiriman foto sebanyak 48 buah. Kemudian lomba menulis cerpen diikuti oleh 56 peserta yang berasal dari Pesantren Persis se-Kab.Bandung.

Di hari ke dua (23 Oktober), acara dimulai dengan parade Nasyid yang menghadirkan Ali Sastra sebagai bintang tamu. Siang harinya dilanjut dengan Seminar Ekonomi bersama Latief Awwaludin, dan dilanjutkan dengan pengumuman para pemenang lomba. Setelah itu dilanjut dengan Talk Show yang menghadirkan Wawan Gunawan sebagai Owner Mehong Black Martabak, Andri Ab, Owner South Legend, dan Taufik Ginanjar, praktisi Bussines Online.

Rangkaian acara Bandung Expo UKMJ 2016 dipungkas dengan seminar Kontroversi Bumi datar oleh Ustadz Amin Muchtar, Anggota Dewan Hisbah PP. Persis dan Ust. Zaid dari Mathla Astro Club. Seminar Kontroversi Bumi datar yang disampaikan oleh dua pakar dengan persfektif al-Qur’an dan Sains, menjadi penutup acara yang berhasil menarik animo yang sangat besar. Kehadiran peserta pada malam itu melebihi kehadiran peserta pada acara-acara sebelumnya. Ini menjadi indikasi bahwa grafik jumlah pengunjung dalam Expo UKMJ terus meningkat hingga acara berakhir.

Rangkaian acara Bandung Expo UKMJ 2016 Setelah berakhir. Subhan Mufti sebagai ketua PD. Pemuda Persis Kab. Bandung kembali menyampaikan pesan, “mudah-mudahan acara ini menjadi stimulus persatuan usaha ekonomi di Jam’iyyah di masa yang akan datang.” Dan tentu saja kita semua berharap, ekonomi benar-benar menjadi salah satu penyokong dakwah, sekaligus menghentikan dominasi kaum kapitalis.

By Hilman Indrawan, sigabah.com/beta

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}