Syiah adalah sekelompok aliran menyimpang dalam Islam dan Syiah merupakan salah satu dari sekian banyaknya aliran yang meyimpang dalam Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan aliran meyimpang dalam Islam adalah aliran yang ajaran-ajarannya menyempa dari ajaran Islam, sebenarnya yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, atau dalam bahasa agamanya itu disebut Ahli Bid’ah.
Selanjutnya oleh karena itu aliran-aliran Syiah bermacam-macam, contohnya ada aliran Syiah Zaidiyah ada juga aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah dana aliran Syiah Ismailiyah dll, maka saat kini apabila kita menyebutkan kata Syiah, maka yang dituju adalah aliran Syiah Imamiyah dan Itsna Asyariah yang sedang berkembang di Negara timur berpusat di Iran atau yang sering kita disebut dengan Syiah Khumainiyah.
Hal-hal mana karena Syiah inilah yang menjadi penyebab adanya keresahan dan permusuhan umat islam dan serta perpecahan didalam masyarakat, sehingga mengganggu dan merusak persatuan dan kesatua kita.
Tokoh Syiah ini yang sekarang sedang giat-giatnya menyesatkan umat Islam dari ajaran Islam
yang aslinya.
Kata Syiah berasal dari bahasa Arab yaitu artinya pengikut, juga mengandung makna mendukung dan pecinta, juga dapat simpulkan sebagai kelompok.
Sebagai contohnya yaitu : Syiah Muhammad artinya pengikut Muhammad atau pecinta Muhammad atau kelompok Muhammad.
Oleh itu dalam arti bahasa, Muslim bisa disebut juga sebagai Syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Isa alaihis salam.
Kemudian itu perlu diketahui bahwa pada zaman Rasulullah SAW Syiah-syiah atau sekelompok yang ada sebelum datanngya Islam, semua dihilangkan oleh Rasulullah SAW, sehingga saat itu tidak ada lagi kelompok Syiah.
Hal itu karena Rasulullah SAW diutus untuk mempersatukan umat dan tidak diutus untuk membuat sekelompok-kelompok atau syiah ini
Allah berfirman :
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا ( العمران:١۰٣)
“ Dan berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kalian
bercerai berai (berkelompok-kelompok).”
Tapi setelah Rasulullah SAW wafat, benih ini perpecahan mulai ada secara perlahana, sehingga saat itu ada sekelompok atau syiah-syiah lainya yang mendukung seseorang, tapi sifatnya politik.
Misalnya sebelum Sayyidina Abu Bakar di baiat sebagai Khalifah, pada waktu itu ada salah satu sekelompok dari orang-orang Ansor yang ingin berusaha mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Khalifah. Akan tetapi dengan disepakatinya Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah, maka bubarlah sekelompok tersebut.
Begitulah pula saat itu ada sekelompok kecil yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali lebih berhak menjadi ke Khalifah dengan alasannya karena dekatnya hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Akan tetapi dengan di baiatnya Sayyidina Ali kepada Khalifah Abu Bakar, maka selesailah sudah masalah tersebut.
Oleh karena dasar-dasarnya politik dan bukannya aqidah, maka hal-hal yang demikian itulah selalu terjadi, sebentar-sebntar timbul dan sebentar-sebentar hilang atau bubar.
Begitu pula juga setelah Sayyidina Ali dibaiat sebagai Khalifah, dimana saat itu Muawiyah berontak dari kepemimpinan Kholifah Ali, maka hal yang begitu itu timbul lagi, sehingga waktu itu ada sekelompok Ali atau Syiah Ali dan pula ada sekelompok Muawiyah atau syiah Muawiyah.
Jadi istilah syiah pada saat itu juga tidak hanya dipakai untuk pengikut atau sekelompok Imam Ali saja, tapi pengikutnya juga atau sekelompok Muawiyah juga itu disebut dengan Syiah.
Terima kasih telah meyimak website kami