Preloader logo

Yustinus Prastowo Tantang Rizal Ramli Debat soal Utang RI

Posisi utang luar negeri Indonesia terus menjadi polemik yang seolah tak berujung. Sulit dibedakan lagi data, analisis, opini, dan persepsi. Bahkan Presiden Jokowi mempersilakan pihak-pihak yang mempersoalkan utang beradu argumen dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli juga telah mengajukan permintaan untuk berdebat terbuka dengan Sri Mulyani. Namun hingga saat ini belum ada respons langsung dari mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut untuk menjawab tantangan Rizal Ramli.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis ( CITA) Yustinus Prastowo, mengajukan diri untuk berdebat dengan Rizal Ramli. Menurut dia, tawaran tersebut layak disambut hangat, terutama untuk literasi publik sehingga segala simpang siur yang ada dapat dibuat lebih terang benderang.

“Mengingat kesibukan dan fokus Sri Mulyani mengurus keuangan negara, agaknya debat itu akan sulit diwujudkan. Untuk itu, sebagai penghormatan kepada senior, saya mengajukan diri untuk berdebat secara terbuka tentang utang luar negeri dengan Bang Rizal Ramli,” kata Yustinus dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (27/4).

“Saya yakin debat ini akan bermanfaat bagi publik dan menjadi tradisi intelektual yang baik di ruang publik. Saya telah dan sedang menyiapkan data dan analisis yang relevan dan siap saya paparkan dalam debat tersebut,” kata Yustinus menambahkan.

Rizal Ramli

Rizal Ramli. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)

Dia pun berharap tawaran tersebut dapat diterima oleh Rizal Ramli. “Semoga ajakan ini dapat diterima oleh Bang Rizal Ramli. Kami juga berterima kasih jika ada pihak atau lembaga yang dapat memfasilitasi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Kementerian Keuangan mencatat, selama kuartal I 2018, pemerintah telah menambah utang sebesar Rp 148,22 triliun. Di mana utang ini bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) yang sebesar Rp 143,82 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 4,41 triliun.

Adapun pembiayaan utang tersebut menurun 21,13% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 187,9 triliun.

Dengan adanya penambahan utang tersebut, jumlah utang pemerintah pusat hingga 31 Maret 2018 mencapai Rp 4.136 triliun, atau meningkat 13,14% jika dibandingkan periode yang sama 2017 yang hanya sebesar Rp 3.655 triliun.

Adapun rasio utang pemerintah hingga akhir Maret mencapai Rp 13,89 triliun atau 29,78% terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio ini masih di bawah level yang dibolehkan engara sebesar maksimal 60% terhadap PDB.

sigabah.com | kumparan.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}