Rasulullah saw. bersabda,“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (tentang Ad-Din) dengan serta merta dari hamba-hamba-Nya, tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Sehingga apabila tidak ada lagi orang yang alim (mengerti tentang Ad-Din), maka orang-orang pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang jahil, lantas mereka ditanya, kemudian memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu, sehingga mereka sendiri sesat dan menyesatkan (orang lain).” (Lihat, Shahih Bukhari, Kitab Al-Ilm, Bab Kaifa Yuqbadhu Al-Ilm, Juz 1, hlm. 94, Shahih Muslim, Kitab Al-Ilm, Bab Raf’i Al-Ilm wa Qabdhihi wa Zhuhuri Al-jahl wa Al-Fitan, Juz 16, hlm. 223-224).
Hari ini, umat Islam pada umumnya, keluarga besar Persatuan Islam pada khususnya, kembali kehilangan ulama besar, KH. Akhyar Syuhada, yang wafat sekitar pukul 4.20, di rumahnya Jl. Hanjawar No. 05, Cibeber-Cianjur.
Dalam masa 3 tahun terakhir, di saat kita tengah menghadapi tantangan dakwah yang semakin berat, umat Islam pada umumnya, keluarga besar Persatuan Islam pada khususnyatelah kehilangan 3 ulama besar, mujahid dakwah yang istiqomah: KH.Ikin Shadikin, KH.Usman Shalehudin, dan KH. Akhyar Syuhada..
Sehubungan dengan itu, sebagai kader muda, para murid beliau, marilah kita sama-sama pelihara ruh jihad dan ijtihad, tingkatkan thalabul ‘ilmi dan ghirah ilmiyyah, serta bahu-membahu dalam memperkokoh ukhuwah jam’iyyah.
