Preloader logo

ULAMA HADIS SYEIKH SYU’AIB AL-ARNAUT MENINGGAL DUNIA

BANDUNG (sigabah.com)—Innalillahi Wa Innailaihi Rajiiun.  Umat Islam kembali kehilangan ahli hadis yang terkenal dengan kesungguhan dan dedikasinya. Syeikh al-Muhaddits al-Muhaqqiq Syu’aib al-Arna’ūt (1928-2016) telah meninggal dunia hari Kamis (27/10/2016).

“Semoga Allah merahmati saudara kami, Al-Allamah Al-Muhaqqiq Syu’aib Al-Arna’uth. Seorang alim dalam bidang ilmu hadits. Pelayan Sunnah Nabi yang suci. Allah ampuni dosanya, dan terimalah dia diantara orang-orang shaleh, dan tempatkan lah ia di Surga illiyyin,” demikian pernyataan Ketua Persatuan Ulama Dunia, Syeikh Dr Yusuf al Qardhawi dalam akun twitternya @@alqaradawi يوسف القرضاوي

Beberapa kabar di jejaring sosial, jenazah akan dishalatkan usai shalat Jumat (28/10/2016) di Wilayah Asy-Syumaysani, Amman, Jordania.

Syeikh Syu’aib Arnuth adalah ulama hadis yang dikenal pada zaman ini, beliau memiliki tahqiq yang bagus terhadap beberapa kitab yang penting.

Syeikh Syu’aib bin Muharram bin Ali al-Arnaut  lahir di Albania 1928 dan berhijrah bersama keluarga ke Suriah pada tahun 1926 karena cintanya pada ilmu.

Ulama yang juga kerap dipanggil Abu Usamah ini termasuk ulama yang sangat produktif dalam menulis buku atau meneliti kitab-kitab peninggalan terdahulu.

Beliau  menghabiskan waktu lebih dari empat puluh tahun berkhidmat dengan hadis dengan menyunting manuskrip-manuskrip hadis dan sehingga lebih 200 jilid kitab dihasilkan.

Selain  menyunting beliau juga mentakrijkan hadis-hadis dan menyatakan taraf hadis tersebut. Di antara kitab yang disunting adalah Siyar A’Lam an-Nubala lebih kurang 30 jilid, Musnad Imam Ahmad 50 jilid, Shahih Ibn Hibban bi Tartib Ibni Balban 14 jilid, Sunan at-Tirmidzi sebanyak 6 Jilid, Riyadh As-Shalihin karya An-Nawawi sebanyak satu jilid.

“Salah satu bukti kesungguhan dan kepakaran beliau adalah tahqīq dan takhrīj al-Musnad Imam Ahmad Ibn Hanbal sampai 51 Jilid, “ujar peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Asep Sobari.*

By Tim Sigabah Publika

Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta

Sumber: hidayatullah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}