Preloader logo

Seruan Habib Rizieq dari Mekkah: Victor Kristen Ekstrim, Tebar Kebencian antarumat Beragama

BANDUNG (sigabah.com)—Dalam keterangan tertulisnya Selasa (8/8/2017), Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab bersuara menyikapi pidato Victor Bungtilu Laiskodat alias Vecky, selaku Ketua Fraksi Nasdem DPR RI pada 1 Agustus 2017 di Kupang Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya Habib Rizieq mengucapkan salam kepada segenap para Habaib, para Alim Ulama dan seluruh umat Islam Indonesia yang selalu setia di dalam membela agama, bangsa dan negara.

“Saya ingin menyampaikan bahwa semula saya berharap setelah Vecky diprotes oleh masyarakat dan dilaporkan oleh berbagai partai, serta diberi peringatan oleh Pimpinan DPR RI, lalu dinasihati oleh MUI, dan dinasihati juga oleh Gus Sholah Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, cucu dari Pendiri Nahdhotul Ulama (NU), seyogyanya Vecky dan Partai Nasdemnya meminta maaf kepada umat Islam, sehingga hal ini tidak menjadi sumber Kegaduhan Nasional,” kata Habib.

Tapi ternyata sayang sejuta sayang, Vecky tetap ngotot dengan perilakunya yang tidak terpuji, bahkan partainya Nasdem dengan tanpa punya rasa malu terus membelanya.

“Setelah dibully sana-sini, baru Partai Nasdem membuat Pernyataan Keprihatinan, sekali lagi saya katakan Pernyataan Keprihatinan, bukan permohonan maaf, bahkan isinya tetap membela Vecky dengan dalih rekaman editan yang membuat kesalah-pahaman,” tulis Habib.

Oleh sebab itu, Habib Rizieq ingin menegaskan bahwa ia telah mendengarkan Rekaman utuh dan lengkap dari pidato Vecky dengan durasi 21 menit 12 detik secara berulang-ulang agar dirinya bisa fokus menyimak, sehingga tidak salah paham.

Akhirnya setelah mendengarkan rekaman tersebut secara utuh dan lengkap serta berulang-ulang, Habib Rizieq menyimpulkan sebagai berikut :

Pertama, Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Victor Bungtilu Laiskodat alias Vecky adalah seorang Kristen Ekstrim yang rasis dan fasis serta sangat Anti Islam. Padahal agama Kristen tidak sekali-kali mengajarkan yang demikian itu.

Kedua, Vecky dengan sengaja dan penuh maksud jahat telah menghujat ajaran Islam tentang Khilafah dan menistakannya serta mengkatagorikannya sebagai ajaran Ekstrim dan Radikal.

Ketiga, Vecky memfitnah ajaran Islam tentang Khilafah akan bubarkan NKRI dan tutup semua Gereja, serta paksa semua rakyat apa pun agamanya untuk melaksanakan Shalat. Padahal Khilafah Islamiyyah dalam ajaran Islam tidak pernah mengajarkan yang sedemikian rupa. Bahkan Khilafah Islamiyyah lahir dari ajaran Islam yang rohmatan lil ‘aalamiin, melindungi semua manusia apa pun suku budaya dan agamanya.

Keempat, Vecky telah melakukan kampanye politik kotor agar masyarakat tidak memilih partai partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN dalam Pilkada mau pun Pileg, dengan dalih karena berada di belakang umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait Khilafah. Jadi persoalan ajaran Islam terkait Khilafah Islamiyyah dijadikan dalih oleh Vecky dalam propaganda politik kotornya.

Kelima, Vecky secara provokatif penuh kebencian dan permusuhan mengajak masyarakat secara terbuka agar membenci dan memusuhi, serta membunuh semua umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait Khilafah. Dengan kata lain, Vecky menyerukan Pembantaian Umat Islam karena mengamalkan ajaran agama Islam terkait masalah Khilafah.

“Dengan demikian jelas dan terang sekali tanpa diragukan bahwa Vecky telah melanggar hukum dan etika, yakni menista ajaran Islam, memfitnah ajaran khilafah Islamiyyah, menebar kebencian antar umat beragama, mengadu domba anak bangsa, dan mengancam pembantaian umat Islam,” tegas Habib.

Karenanya, Habib menyerukan kepada segenap umat Islam dimana pun berada di seluruh Nusantara, untuk memproses Vecky secara hukum. “Ayo tangkap Victor! Proses hukum victor dan tegakkan keadilan, serta tetap jaga kerukunan antarumat beragama untuk keutuhan NKRI tercinta! Ayo jaga Indonesia damai dan berkah!”

panjimas.com | sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}