Preloader logo

Semarak Literasi Ala Nabi

BANDUNG (sigabah.com)—Semarak Literasi yang digelar oleh Pimpinan Cabang Pemuda Persatuan Islam Pameungpeuk bekerja sama dengan mini market milik umat, U-Mart telah usai ditutup dengan tablig akbar. Sesi terakhir acara tersebut diisi oleh Pembina Pesantren Ibnu Hajar, Ustaz Amin Muchtar.

Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan bahwa literasi sudah dikenalkan Islam pada awal kehadirannya dengan menurunkan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Mesti dipahami bahwa lima ayat tersebut bukan isyarat untuk memberantas buta huruf, tetapi tuntutan agar dihadirkannya pendidikan yang sehat bagi masyarakat.

“Maka untuk mengamalkan perintah ini, Nabi Saw. mencurahkan segala upaya yang mungkin dapat dilakukan dalam pengembangan pendidikan, manfaat serta imbalan para pelajar dan juga sanksi hukum bagi pengekang ilmu pengetahuan,” tutur Ustaz Amin Muchtar di halaman depan Kantor PC Persis Pameungpeuk, Ahad (17/09/17).

Sebagai langkah serius dalam mewujudkan perintah dari lima ayat tersebut, maka Nabi Saw. bekerjasama dengan para ilmuwan agar menasihati mereka yang tidak pernah belajar dan yang masih belum berbudaya. Nabi Muhammad juga minta kaum cendekiawan agar mau mengembangkan ilmunya pada para tetangga.

Saking seriusnya, Ustaz Amin melanjutkan, tawanan Perang Badar yang tidak mampu membayar tebusan kemudian diberi tugas untuk mengajar anak-anak muslim sebagai syarat pembebasan mereka.

“Orang kafir juga diberi tugas mengajar membaca di masa kehidupan Rasul, yaitu mereka yang ditawan pada Perang Badar agar mengajar menulis pada anak-anak sebagai tebusan kebebasan mereka,” ungkap beliau.

Selain itu, penyebaran Islam yang Nabi ajarkan pun tidak terlepas dari dunia literasi. Nabi Muhammad mengajak Abu Bakar masuk Islam dengan membaca beberapa ayat al-Qur’an. Kemudian Abu Bakar membawa teman-teman terdekatnya menemui Nabi. Lantas Nabi mengenalkan agama baru dengan membacakan ayat-ayat al­Qur’an yang menyebabkan mereka masuk Islam

Begitupun halnya dengan suatu kabilah dan agama di luar Islam yang mempertanyakan tentang Islam, Nabi senantiasa menjawab dan menjelaskan persoalan tersebut dengan membacakan al-Qur’an.

“Beberapa orang Kristen dari Ethiopia mengunjungi Nabi ke Makkah menanyakan tentang Islam. Beliau menjelaskan pada mereka dengan membaca Al-Qur’an dan mereka masuk Islam,” tambah beliau.

By: Ikhwan Fahmi, jurnalis sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}