Preloader logo

Roy Suryo: Viktor Laiskodat Seharusnya Tiru Ahok

BANDUNG (sigabah.com)—Anggota DPR Fraksi Demokrat Roy Suryo mengatakan Politikum Partai NasDem Viktor Laiskodat seharusnya meniru Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Politikus partai berlambang segitiga mercy ini menyarankan agar Viktor meminta maaf atas ucapannya ketika melakukan reses di daerah pemilihannya, Nusa Tenggara Timur.

“Kalau memang salah ya harus mengaku salah. Saya lebih apreciate ketika Ahok yang sempat meminta maaf atas salah ucapnya meskipun hukum juga berjalan. Tapi ini yang bersangkutan tidak merasa bersalah,” kata dia di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (10/8) malam.

Roy juga tidak separate dental dalih Partai NasDem bahwa video yang bereder di media sosial sudah diedit. Dia menyatakan video Viktor yang beredar memang hanya dipotong beberapa bagian.

Namun, dia mengatakan, pemotongan tidak berarti diedit. Artinya, menurut Roy, pernyataan Viktor di video tersebut apa adanya. “Seperti ucapan aslinya,” kata dia.

Dia pun menyarankan Viktor seharusnya mengetahui batas dalam memberikan pernyataan. Dia menilai apa yang diucapkan Victor dalam pidatonya di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu bukan mewakili DPR.

Karena alasan itu, Roy beranggapan tak bisa menggunakan hak imunitas sebagai dasar argumen. Dia menambahkan hak imunitas tak berlaku di luar parlemen.

“Saya sebagai anggota dewan bilang hak imunitas itu terbatas, karena UU MD3 hanya berlaku untuk anggota DPR di gedung DPR dan rapat dengan mitra. Hak imunitas tidak berlaku di luar parlemen,” kata dia.

Sebelumnya, Viktor menyebut Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sebagai pendukung ekstremisme lantaran menolak Perppu Ormas. Empat partai itu menolak pembubaran ormas tanpa melalui peradilan.

Viktor menuding empat partai itu pendukung khilafah. Viktor pun dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh beberapa pengurus partai yang dia tuding.

republika.co.id | sigabah.com

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}