Preloader logo

Muthala’ah Buku “Periwayat Syi’ah” Karya Dr. Alwi Bersama Santri (Bab II)

Santri pesantren Ibnu Hajar Kls PKU Thabaqah Ula (Angkatan I) mesti bersikap i’tidal terhadap produk pemikiran seseorang atau suatu kelompok. Wujud sikap itu dgn telaah karya secara tuntas.Hari Rabu, 13 Nov 2019 buku karya Dr. Alwi versi ringkasan dikaji bersama, memasuki BAB II. METODE KRITIK SANAD TERHADAP PERIWAYAT LINTAS ALIRAN – 11 hlm. (17-27), sedangkan pada versi lengkap 18 hlm. (19-37)Pada bab ini, penulis membahas: A. Teori kritik sanad, B. Teori kritik sanad terhadap Ahli Bid’ah, C. Karakteristik kritikus Sunni terhadap periwayat Syi’ah.Berkenaan dengan Bab II ini, penulis mengakhiri bahasannya dengan menyatakan:“Sebagai kesimpulan bahwa penganut Syi’ah tidak menjadi kendala diterima atau ditolak riwayatnya, terbukti pada kutub al-Sittah banyak periwayat Syi’ah. Ketika mengurai biografi Aban ibn Taghlib (w. 141/758), Imam al-Dhahabi menulis, “… shi’i jalad, akan tetapi dia saduq. Kita melihat sisi saduq, sementara kebid’ahannya adalah urusan dia…”. menurut Mustafa al-Siba’i, “…Mereka telah menerima riwayat dari sebahagian kelompok Syi’ah yang dikenal dwngan sifat jujur dan amanat…”. Inilah metode lugas yang diterapkan oleh kritikus hadis terhadap periwayat Syi’ah. Mereka tidak menjadikan bid’ah sebagai sarana dalam mencacatkan keadilan para periwayat, bahkan para kritikus Sunni telah memuji (ta’dil) kendati telah dikukuhkan bahwa mereka sebagai ahli bid’ah.” (Periwayat Syi’ah dalam Kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Hlm. 37)#hikmahsafaridakwahdewanhisbah#pemudapersiskotabdg#ipp_ippisuksesmasadepan#majalahraudhah #pesantrenibnuhajar #persistvchannel #dialogislamgaruda #mataholangcenter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}