Preloader logo

LGBT KOMUNITAS MANUSIA HINA

Tidakkah berlebihan tulisan ini memberikan judul seperti itu bagi komunitas LGBT (Lesbian, Gays, Biseksual dan Transgender)? Bahkan dengan sub judul yang mempertegasnya? Hemat penulis, “TIDAK”, karena sebutan bagi prilaku mereka telah digambarkan oleh Allah Swt, Rabb bagi sekalian alam yang berhak menghakimi makhluknya yang ingkar, Allah menyebut kaum LGBT ini sebagai kaum “Musrifuun” (kaum yang melampaui batas), komunitas generasi pelanjut kaum Luth yang durhaka yang telah melakukan perbuatan terkutuk, perbuatan keji, “Faahisyata”. Al-Quran menginformasikan:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ

“dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?’.” QS. Al A’raf :  80

Perbuatan faahisyah yang dimaksud ayat di atas ialah homoseksual sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya sebagai berikut:

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” QS. Al A’raf: 81

Saat dinasehati oleh Luth, mereka justru menentangnya bahkan menuduh Nabi Luth sok suci. Al-Quran menginformasikan sikap demikian itu melalui ayatnya:

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

“Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri’.”QS. Al A’raf : 82

Dalam ayat lain disebutkan, bahkan mereka menantang Allah Swt. dengan azabnya, ketika Nabi Luth mengingatkan mereka:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: ‘Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu’.” QS. Al Ankabut : 28

Dalam ayat lanjutannya disebutkan:

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar”. QS. Al Ankabut : 29

Kalimat Taqtha‘uunas ‘sabil (menyamun) oleh sebahagian ahli tafsir diartikan dengan melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang dalam perjalanan karena mereka sebagian besar melakukan homosexuil itu dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. Ada lagi yang mengartikan dengan merusak jalan keturunan karena mereka berbuat homosexuil itu.

Nabi Luth AS, hidup dijaman Nabi Ibrahim AS, diutus oleh Allah berdampingan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum ini sudah terbiasa berbuat kemunkaran. Di saat Nabi Luth menasehatinya, mereka mengingkari kenabiannya bahkan mereka semakin memperlihatkan kesesatannya.

Dalam Perjanjian Lama dijelaskan bahwa kaum Luth tinggal di daerah bernama Sodom, kawasan Laut Mati yang memanjang antara Yordania dan Palestina. Dalam dakwahnya Nabi Luth sangat tegas memperingatkan kaumnya, karena perbuatan tersebut benar-benar dimurkai Allah, karena merupakan perbuatan hina yang keluar dari batas kemakhluq-kannya, keluar dari fithrah kemanusiaannya, itulah yang menyebabkan Nabi Luth berdoa kepada Allah :

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ

“Luth berdoa: ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu’.” QS. Al Ankabut : 30

رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ

(Luth berdoa): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. QS. Asy Syuara : 169

Azab Yang Pedih Kaum Sodom

Hingga kemudian tiba saatnya Nabi Luth kedatangan tamu, utusan Allah :

وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ

“dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan Dia berkata: “Ini adalah hari yang Amat sulit.” QS. Hud : 77

Maksud ayat di atas, Nabi Luth As. merasa susah akan kedatangan utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual, dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.

Selanjutnya, Allah timpakan Azab yang pedih bagi mereka. Proses dan kronologis turunnya azab itu dijelaskan dalam beberapa ayat berikut ini:

فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ

“Maka Pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu.” QS. Al Hijr : 65

وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ

“dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, Yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.” QS. Al Hijr : 66

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing.” QS. Al Qamar : 34

نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ

“sebagai nikmat dari kami. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” QS. Al Qamar : 35

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.” QS. Al Hijr : 73

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

“Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.” QS. Al Hijr : 74

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,QS. Hud : 82

مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ

“yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” QS. Hud : 83

Maksud ayat di atas, bahwa orang-orang zalim itu, karena kezalimannya pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah.

فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ

“kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” QS. Al A’raf : 83

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

“dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” QS. Al A’raf : 84

Sengaja penulis tampilkan secara komplit informasi Al Quran tentang kaum Luth ini, agar menjadi pelajaran bagi mereka pelaku perbuatan keji itu dan jugat bagi para pendukung dan pelindungnya atas nama HAM. Kalaulah kita ingin selamat dari azab yang sangat pedih akibat dari perbuatan mereka, maka sepantasnya mereka dihukum dengan seberat-beratnya, mereka harus dihukum mati agar tidak menjadi virus berbahaya yang menjangkiti masyarakat.

Kaum Luth di Jaman Modern

Namun kini di jaman postmodernis, abad millennium, perbuatan kaum Luth ini justru semakin marak, malah di beberapa Negara dilindungi haknya oleh UU.

Komunitas LGBT adalah generasi pelanjut kaum terkutuk Nabi Luth AS ini, kaum penantang azab Allah yang oleh Allah dihinakan dengan azab yang sangat pedih. Perbuatan mereka sudah melampaui batas kemanusiaannya, terhina lebih dari binatang oleh sebab itulah Allah Swt. mengazabnya dengan azab sepedih-pedihnya agar menjadi pelajaran bagi manusia.

Ironisnya prilaku busuk itu terjadi dan dibiarkan hidup di negeri mayoritas muslim, seperti Indonesia. Mereka berlindung dibalik paham sesat Sepilis: Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme. Bahkan kini perbuatan keji ini ditularkan kepada anak-anak sejak dini melalui buku-buku bercorak komik dan film-film kartun.

Diantaranya yang belakangan adalah terbitnya buku “Why Puberty” yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, Group Gramedia. Buku berjenis komik ini secara langsung mengajarkan tentang LGBT, anak diimaginasi  tentang kehalalan perbuatan keji tersebut. Buku ini dikhususkan untuk konsumsi anak usia SD dan SMP.

Terbitnya buku ini jelas gambaran dari perilaku busuk penerbitnya, maka patut dipikirkan untuk memboikot group Gramedia ini. Mengapa begitu ? bagaimana tidak busuk misi buku ini dengan adanya kalimat di buku itu, seperti ini : “Setiap orang punya hak untuk mencintai dan dicintai dan bila mereka mencintai sesama jenis, itu adalah pilihan. Jika boleh memilih, tentu saja mereka ingin memilih mencintai lawan jenis.”

Kalimat yang mengerikan dari buku LGBT ini

Buku ini telah merusak tatanan moral anak-anak, melanggar konvensi internasional tentang hak anak yang harus diselamatkan dari kekerasan seksual.

Penerbit buku ini jangan sampai dibiarkan bebas dari jeratan hukum, harusnya KOMNAS ANAK, KOMNAS HAM, APARAT KEPOLISIAN dan MENTERI PERANAN WANITA DAN PERLINDUNGAN ANAK proaktif bersikap dan bertindak secara hukum terhadap gerakan perusak moral bangsa ini.

Maraknya perilaku menyimpang seperti yang terjadi di sekolah Internasional JIS dan juga peristiwa Sodomi di Sukabumi gambaran karena dibiarkannya para penjaja dan kampanye LGBT ini. JIS dan peristiwa sodomi Sukabumi hanyalah fenomena gunung es semata, peristiwa yang tertangkap kamera, namun di luar itu diyakini banyak kasus dan peristiwa yang tidak terbongkar.

Seharusnya fenomena LGBT ini, terutama terbitnya buku komik Elex Media, Gramedia Group itu, yang secara massif para pejabat yang berkompeten terutama presiden berkomentar dan bersikap.

Ironis dan menyedihkan kalaulah lagi-lagi para aktivis HAM, para pejabat terkait dan presiden bisu terhadap bahaya ancaman maraknya LGBT ini. Ini artinya bangsa ini sedang membiarkan terbunuhnya anak-anak, generasi muda bangsa hancur oleh prilaku busuk yang terhina seperti komunitas LGBT ini.

Maka penulis, sebagai Aktivis Ormas Persatuan Islam Jawa Barat, mendesak dengan keras kepada aparat hukum dan presiden untuk menindak para donatur, perusahaan, aktivis yang mengkampanyekan LGBT ini secara hukum. Selamatkan Indonesia, Selamatkan Anak-Anak Bangsa!!!

By Dadang A Fahmi, Sekretaris PW. Persis Jabar

Editor: Amin Muchtar, sigabah.com/beta

There are 2 comments
  1. Sulwan Kosasih

    Luar biasa ulasan LGBT ini tadz Amin.
    Mohon izin utk dishare… lebih penting lagi dibaca dan dihayati oleh para pejabat yg berwenang utk menindak tp malah melindunginya….

  2. Dante

    Kalau sampeyan itu homo jangan racuni pemikiran menyimpang itu pada generasi muda kalau mau rusak moral rusak saja sendiri, jangan rame-rame mau merusak aqidah generasi lain Kita kagak mau kena azab Allah rame-rame. Kalau kita kena azab padahal kita mau beribadah pada allah lebih baik perilaku menyimpang itu diperangi saja.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}