Preloader logo

Hari Kelima Kajian Sepekan; Bedah Buku Ambisi Harta Berbuah Surga

BANDUNG (sigabah.com)—Panitia Kajian Sepekan Ramadhan menyajikan menu pembahasan baru dengan acara bedah buku Ambisi Harta Berbuah Surga buah karya terbaru Ustaz Amin Muchtar di Pendopo Pesantren Ibnu Hajar, Kamis (31/5/18). Acara ini juga dihadiri oleh Ustaz Ade Syakur, Divisi Penerbitan Mataholang Center selaku penerbit, serta Tim Pendukung Pembiayaan Percetakan, H. Bagus dan H. Hari.

Sebagai ulama sekaligus penulis, Ustaz Amin menuturkan alasan memberikan kontribusi dalam dunia tulis-menulis dikarenakan ingin mencontoh apa yang dipintakan Nabi Ibrahim.

“Salah satu doa yang diajukannya (Nabi Ibrahim) itu, waj’allii lisaana shidqin fi al-aakhiriin, ya Allah jadikanlah aku menjadi buah tutur yang baik bagi generasi yang mendatang. Walaupun usianya pendek, tetapi namanya akan harum dikenang bahkan menginspirasi setiap orang,” ungkap Ustaz Amin Muchtar.

Maka dari sekian kemampuan yang terbatas dan usia yang terbatas, lanjut beliau, amalan yang bisa diingat dan menginspirasi orang lain ialah dengan membuat karya berupa buku. “Untuk mengikat makna sebuah amal dan menginspirasi orang, serta memiliki daya edar abadi.”

Adapun isi kandungan dari buku ringan 90 halaman tersebut mengungkap bagaimana rahasia Abdurrahman bin Auf sukses dalam berbisnis dengan Allah. Di antara rahasia tersebut ialah Abdurrahman bin Auf berhasil menjaga amalan baik atau penanaman karakter yang diwariskan oleh orang tuanya.

“Pada masa jahiliyyah, Affan (ayah Usman bin Affan) dan Auf (ayah Abdurrahman bin Auf) itu sudah join mitra bisnis sebagai eksportir ke Yaman ke Habasyah. Ketika kecil itu, Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan dibawa, sudah belajar ekspor-impor sampai merasakan manis pahitnya usaha sejak kecil,” jelas beliau.

Selain itu, buku tersebut memiliki keunikan dengan mencantumkan seberapa besar kekayaan yang dimiliki Abdurrahman bin Auf yang bisa terhitung. Kekayaan tersebut dijabarkan oleh penulis dengan dikonversikan ke dalam nilai rupiah.

“Saya berusaha dari 14 tahun itu sampai mencoba menghitung kemarin, April 2018 dengan konversi dolar masih berharga 13 ribu rupiah, emas di kisaran harga 500 ribu per-gram. Maka dari riwayat yang ada, kekayaan Abdurrahman bin Auf yang bisa dihitung sejumlah 12 triliun. Padahal masih banyak harta yang jauh lebih banyak tetapi di riwayat itu belum detail. Misalkan bongkahan emas,” tutur Ustaz Amin.

Mengenai judul, Ustaz Amin menegaskan bahwa kata “ambisi” di masyarakat biasanya dipersepsikan negatif. Apalagi kata tersebut disandingkan dengan kata “harta” yang memberikan kesan bahwa “ambisi harta” merupakan sikap yang sangat negatif.

“Berbicara harta itu bukan accident atau kejadian, tetapi bagian dari program jihad. Maka itulah ambisi harta yang harus diubah di masyarakat muslim pada umumnya. Makanya, judul buku menggunakan kata ambisi harta supaya positif agar berbuah surga. Setiap kali kita menambah kekayaan harus menambah nilai surganya,” tegas Ustaz Amin Muchtar. (/IF)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

#main-content .dfd-content-wrap {margin: 0px;} #main-content .dfd-content-wrap > article {padding: 0px;}@media only screen and (min-width: 1101px) {#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars {padding: 0 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars > #main-content > .dfd-content-wrap:first-child {border-top: 0px solid transparent; border-bottom: 0px solid transparent;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width #right-sidebar,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width #right-sidebar {padding-top: 0px;padding-bottom: 0px;}#layout.dfd-portfolio-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel,#layout.dfd-gallery-loop > .row.full-width > .blog-section.no-sidebars .sort-panel {margin-left: -0px;margin-right: -0px;}}#layout .dfd-content-wrap.layout-side-image,#layout > .row.full-width .dfd-content-wrap.layout-side-image {margin-left: 0;margin-right: 0;}